Kontroversi Kapal Selam Nuklir AS Berlabuh di Australia Tanpa Pemberitahuan
Courtesy of InterestingEngineering

Kontroversi Kapal Selam Nuklir AS Berlabuh di Australia Tanpa Pemberitahuan

Mengungkap kontroversi seputar kemampuan kapal selam AS yang dapat membawa senjata nuklir berkunjung ke pelabuhan Australia dan implikasinya terhadap komitmen nonproliferasi nuklir serta keamanan regional.

05 Des 2025, 19.43 WIB
24 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kapal selam AS yang dapat membawa senjata nuklir mungkin dapat berkunjung ke Australia tanpa pengumuman resmi.
  • Pernyataan sebelumnya dari pemerintah Australia tentang kapal selam bersenjata konvensional kini dipertanyakan.
  • Perjanjian AUKUS memunculkan kekhawatiran tentang komitmen Australia terhadap nonproliferasi nuklir.
Canberra, Australia - Australia akan mulai menerima kunjungan kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia dari Amerika Serikat pada tahun 2027. Meski kapal ini mampu membawa senjata nuklir, pemerintah Australia menyatakan tidak mengetahui apakah kapal tersebut membawa senjata nuklir saat berlabuh di pelabuhan mereka. Hal ini memicu perdebatan luas terkait keamanan dan komitmen nonproliferasi nuklir di Australia.
Hukum Australia melarang keberadaan senjata nuklir di wilayahnya. Namun, pejabat pertahanan mengatakan kebijakan AS yang tidak mengonfirmasi atau menolak keberadaan senjata nuklir mereka membuat kunjungan kapal selam nuklir AS diperbolehkan. Kebijakan 'strategic ambiguity' ini juga berlaku pada pesawat B-52 AS yang sesekali mendarat di Australia.
Kebijakan ini bertentangan dengan pernyataan sebelumnya oleh Menlu Penny Wong yang mengatakan hanya kapal selam konvensional yang akan berkunjung. Selain itu, pengembangan rudal nuklir baru SLCM-N yang dirancang untuk kapal selam tersebut menambah kekhawatiran tentang kemungkinan pembawaan senjata nuklir ke Australia di masa depan.
Australia adalah penandatangan Perjanjian Rarotonga yang melarang penyimpanan senjata nuklir di wilayah Pasifik, tapi penandatangan berpendapat kunjungan kapal selam bertenaga nuklir tidak dilarang oleh perjanjian ini. Hal ini membuat aktivis anti nuklir dan politisi oposisi mendesak Australia agar menandatangani Perjanjian Larangan Senjata Nuklir PBB sebagai langkah tegas melawan risiko nuklir.
Kebijakan yang kurang transparan ini menciptakan ketidakpastian dan potensi risiko dalam hubungan pertahanan Australia-AS. Debat akan terus berlanjut di tingkat politik dan publik mengenai masa depan keamanan nasional, serta batasan penggunaan kapal selam nuklir di wilayah Australia.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/us-submarines-carrying-nuclear-missiles

Analisis Ahli

Gem Romuld
"Pernyataan pemerintah Australia sudah tidak relevan dan menunjukkan perlunya komitmen hukum yang kuat untuk memastikan Australia tidak menjadi tempat transit senjata nuklir."
David Shoebridge
"Pendekatan 'tidak bertanya, tidak memberitahu' tentang kapal selam nuklir gagal melindungi transparansi dan keamanan nasional, yang berpotensi menimbulkan risiko besar."

Analisis Kami

"Kebijakan Australia yang mengizinkan kapal selam nuklir asing berkunjung tanpa transparansi mengikis kepercayaan publik dan menciptakan risiko diplomatik yang serius. Jika tidak diatur lebih ketat, situasi ini bisa memperburuk garis depan nonproliferasi nuklir dalam kawasan Pasifik yang sudah sensitif."

Prediksi Kami

Ketegangan politik dan debat nasional akan meningkat terkait status kapal selam nuklir di Australia, mendorong kemungkinan revisi kebijakan, tekanan untuk bergabung dengan Perjanjian Larangan Senjata Nuklir PBB, serta potensi dampak serius pada hubungan dan strategi pertahanan regional.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan pejabat pertahanan Australia tentang kapal selam AS di pelabuhan Australia?
A
Pejabat pertahanan Australia menyatakan bahwa tidak ada hambatan bagi kapal selam AS yang mampu membawa senjata nuklir untuk mengunjungi pelabuhan Australia.
Q
Apa yang menjadi perdebatan utama terkait perjanjian AUKUS?
A
Perdebatan utama terkait perjanjian AUKUS adalah kewajiban Australia di bawah perjanjian nonproliferasi nuklir dan risiko jangka panjang yang mungkin dihadapi.
Q
Siapa yang memberikan pernyataan bahwa hanya kapal selam bersenjata konvensional yang akan berkunjung ke Australia?
A
Penny Wong, Menteri Luar Negeri Australia, memberikan pernyataan tersebut.
Q
Apa itu Treaty of Rarotonga dan bagaimana hubungannya dengan artikel ini?
A
Treaty of Rarotonga adalah perjanjian yang melarang penempatan senjata nuklir di Australia dan sebagian besar Pasifik, yang diangkat dalam konteks kunjungan kapal selam AS.
Q
Mengapa beberapa kampanye anti-nuklir mengkhawatirkan situasi ini?
A
Kampanye anti-nuklir khawatir bahwa situasi ini dapat mengubah Australia menjadi 'pangkalan untuk perang nuklir'.