Strategi SMIs di YouTube dalam Promosi Kesehatan Mental Mahasiswa
Courtesy of Forbes

Strategi SMIs di YouTube dalam Promosi Kesehatan Mental Mahasiswa

Menjelaskan bagaimana strategi komunikasi yang didasarkan pada teori belajar sosial dapat meningkatkan keterlibatan pengguna di konten kesehatan mental oleh SMIs di YouTube, serta dampaknya terhadap advokasi kesehatan mental di kalangan mahasiswa dan remaja.

01 Des 2025, 13.15 WIB
148 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pengaruh sosial media influencer dalam kesehatan mental di kalangan remaja semakin meningkat.
  • Strategi komunikasi yang efektif termasuk membina kehadiran sosial dan menggunakan narasi yang menarik.
  • YouTube menjadi sumber penting bagi remaja yang mencari informasi tentang kesehatan mental.
YouTube kini menjadi salah satu platform media sosial terbesar di dunia yang digunakan lebih dari 2,70 miliar orang setiap bulan. Banyak remaja dan mahasiswa memanfaatkan YouTube untuk mencari informasi dan dukungan terkait kesehatan mental, terutama melalui video yang dibuat oleh social media influencers (SMIs) yang mereka ikuti. Dengan jangkauan yang luar biasa luas, YouTube menjadi tempat penting untuk kampanye dan advokasi kesehatan mental.
Dalam studi terbaru, SMIs diklasifikasikan berdasarkan jumlah pengikut, mulai dari nano-influencers yang memiliki 1.000 sampai 5.000 pengikut hingga mega-influencers dengan lebih dari 1 juta pengikut. Menariknya, mikro-influencers dengan 5.000 sampai 100.000 pengikut sering kali lebih efektif dalam menyampaikan pesan kesehatan mental yang persuasif kepada para pengguna YouTube dibandingkan dengan mega-influencers yang lebih besar.
Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1977 menjadi dasar analisis yang digunakan untuk memahami bagaimana pesan dari SMIs dapat mempengaruhi perilaku audiens. Teori ini menekankan pentingnya imitasi, modeling, dan penguatan dalam proses belajar seseorang. Studi menemukan bahwa strategi komunikasi yang meningkatkan komentar dan interaksi pengguna termasuk membangun kehadiran sosial yang kuat, menunjukkan identifikasi dengan lembaga kesehatan mental, dan menggunakan narasi yang menarik dan emosional.
Namun, tidak semua dukungan sama berpengaruh; misalnya, dukungan informasi saja tidak cukup untuk meningkatkan interaksi pengguna. Sebaliknya, dukungan berupa penguatan harga diri dan jejaring sosial lebih penting, meskipun tidak selalu berkorelasi langsung dengan komentar pengguna. Studi ini juga mengingatkan bahwa walaupun YouTube memiliki sisi positif untuk edukasi kesehatan mental, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan hubungan parasosial yang tidak sehat dan meningkatnya risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
Secara keseluruhan, YouTube dan SMIs memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk pemahaman dan praktik kesehatan mental di kalangan muda. Strategi komunikasi yang tepat dapat meningkatkan keterlibatan dan dampak positif terhadap audiens, namun dibutuhkan perhatian lebih pada potensi risiko psikologis. Studi ini memberikan wawasan penting untuk pengembangan konten kesehatan mental yang lebih efektif dan bertanggung jawab di era digital.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/ericwood/2025/12/01/a-new-study-on-youtube-mental-health-and-social-media-influencers/

Analisis Ahli

Albert Bandura
"Menurut saya, hasil ini mengonfirmasi pentingnya observasi dan modeling dalam proses pembelajaran, terutama dalam konteks media modern seperti YouTube yang menjadi sumber pengaruh kuat bagi remaja dan dewasa muda."

Analisis Kami

"Pendekatan menggunakan teori belajar sosial untuk menganalisis konten influencer di YouTube sangat tepat karena menyoroti peran penting model dan imitasi dalam perubahan perilaku. Namun, tanpa regulasi dan edukasi yang memadai, risiko hubungan parasosial yang berlebihan dan dampak negatif psikologis tetap mengintai generasi muda."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan strategi komunikasi yang berbasis teori belajar sosial oleh SMIs di YouTube akan semakin meningkatkan efektivitas kampanye kesehatan mental, namun perhatian pada dampak psikologis negatif juga akan makin diperhatikan dan diatur.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa fokus utama dari studi yang diterbitkan di jurnal Health Communication?
A
Fokus utama dari studi adalah analisis konten video YouTube yang mempromosikan kesehatan mental di kalangan mahasiswa.
Q
Siapa yang mengembangkan teori pembelajaran sosial dan kapan?
A
Teori pembelajaran sosial dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1977.
Q
Apa peran YouTube dalam promosi kesehatan mental di kalangan remaja?
A
YouTube berfungsi sebagai sumber informasi bagi 20% remaja yang mencari informasi tentang depresi secara online.
Q
Apa yang ditemukan oleh studi mengenai pengaruh micro-influencers dibandingkan mega-influencers?
A
Studi menemukan bahwa micro-influencers sering memiliki pesan yang lebih persuasif dibandingkan mega-influencers.
Q
Apa saja strategi komunikasi yang digunakan oleh SMI untuk meningkatkan partisipasi pengguna?
A
Strategi komunikasi yang digunakan termasuk membina kehadiran sosial, menunjukkan identifikasi kelompok, dan mempromosikan narasi yang menarik.