Mengubah Tenaga Kerja Eksternal Jadi Kunci Sukses di Era AI
Courtesy of Forbes

Mengubah Tenaga Kerja Eksternal Jadi Kunci Sukses di Era AI

Artikel ini bertujuan menyoroti perubahan penting bagaimana organisasi mengelola tenaga kerja eksternal menjadi aset strategis yang meningkatkan kemampuan adaptasi dan inovasi, dengan menekankan kebutuhan integrasi lintas fungsi dan teknologi modern seperti AI untuk keberhasilan bisnis di masa depan.

18 Nov 2025, 12.00 WIB
209 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tenaga kerja eksternal semakin dilihat sebagai aset strategis yang mendukung inovasi dan agilitas organisasi.
  • Kolaborasi antara HR, pengadaan, dan keuangan sangat penting untuk mengelola tenaga kerja eksternal secara efektif.
  • Kecerdasan buatan menjadi alat penting dalam meramalkan dan mengelola kebutuhan tenaga kerja di era digital.
London, United Kingdom dan Amerika Serikat - Organisasi saat ini semakin bergantung pada tenaga kerja eksternal sebagai bagian penting dari strategi bisnis, terutama dengan meningkatnya kebutuhan akan keahlian khusus dan fleksibilitas biaya. Perubahan ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa hingga 40% tenaga kerja di AS dan 20% di Inggris berasal dari tenaga kerja eksternal, dengan proyeksi mencapai 50% secara global di masa mendatang.
Studi global oleh SAP dan Economist Impact mengungkap bahwa organisasi kini menggeser fokus utama mereka dari mengelola risiko menuju efisiensi biaya dan akses ke keahlian khusus. Pengelolaan tenaga kerja eksternal pun semakin kompleks, perlu integrasi yang kuat antara fungsi HR, keuangan, dan pengadaan untuk memastikan perusahaan dapat merespons kebutuhan yang berubah dengan cepat.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi seperti AI, perusahaan diharapkan mengadopsi model manajemen rantai pasokan talenta yang holistik. Dengan pendekatan ini, mereka bisa memanfaatkan data dan alat digital secara real-time untuk mengelola tenaga kerja secara lebih efektif sekaligus memastikan pekerja eksternal merasa terhubung dan dihargai.
Peran pengadaan mengalami perluasan dari hanya mengelola biaya menjadi orchestrator yang mengurusi risiko, keberlanjutan, dan inovasi. Namun, ada tantangan dalam hal kepercayaan diri dan keterampilan pengadaan untuk mengelola sumber daya manusia eksternal secara strategis, sehingga dibutuhkan penguatan kapasitas dan pemanfaatan teknologi AI yang juga memperhatikan etika penggunaan.
Solusi teknologi dari SAP seperti Fieldglass dan Ariba menjadi semakin penting untuk memberikan visibilitas dan pengelolaan ekosistem tenaga kerja yang dinamis. Perusahaan yang mampu mengintegrasikan sistem-sistem ini serta mengadaptasi model manajemen talenta yang terintegrasi akan memiliki keunggulan kompetitif dalam ekonomi digital yang dipacu oleh AI.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/sap/2025/11/18/why-external-talent-is-your-competitive-edge/

Analisis Ahli

Professor David Ulrich
"Untuk mengurangi risiko bisnis, pengurangan biaya tetap harus dipandang sebagai peluang pertumbuhan dengan meredefinisi tenaga kerja sebagai elemen fleksibel yang berfokus pada kapabilitas jangka panjang, bukan hanya penghematan jangka pendek."

Analisis Kami

"Peran tenaga kerja eksternal telah berevolusi menjadi aset strategis yang tidak hanya mengurangi biaya, tetapi juga mendorong inovasi dan adaptasi cepat terhadap perubahan teknologi. Organisasi yang gagal mengintegrasikan fungsi pengadaan, SDM, dan keuangan serta memanfaatkan AI akan tertinggal dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dan kompleks."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, strategi tenaga kerja eksternal akan menjadi inti dari perencanaan sumber daya manusia yang dinamis dan digital, dengan AI mendorong efisiensi dan kolaborasi lintas departemen yang lebih erat untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan tenaga kerja eksternal?
A
Tenaga kerja eksternal merujuk pada pekerja yang dipekerjakan melalui kontrak atau layanan, bukan sebagai karyawan tetap.
Q
Bagaimana tren penggunaan tenaga kerja eksternal berubah dari 2023 ke 2025?
A
Pada tahun 2023, hampir sepertiga organisasi menggunakan tenaga kerja eksternal untuk mengurangi risiko, sementara pada tahun 2025 hanya 6% yang memiliki alasan serupa.
Q
Apa peran kecerdasan buatan dalam manajemen tenaga kerja eksternal?
A
Kecerdasan buatan membantu meramalkan kebutuhan tenaga kerja, mengotomatiskan proses pengadaan, dan meningkatkan produktivitas.
Q
Mengapa kolaborasi antara departemen penting dalam pengelolaan tenaga kerja eksternal?
A
Kolaborasi antara departemen penting untuk memastikan bahwa kebutuhan tenaga kerja eksternal dipenuhi secara efektif dan efisien.
Q
Apa manfaat dari mengintegrasikan manajemen talenta dan teknologi dalam organisasi?
A
Mengintegrasikan manajemen talenta dan teknologi membantu organisasi beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan keterampilan.