Fenomena Fotografer Tempat Umum, Peluang Baru di Dunia Olahraga Indonesia
Courtesy of CNBCIndonesia

Fenomena Fotografer Tempat Umum, Peluang Baru di Dunia Olahraga Indonesia

Menginformasikan tentang kemunculan dan potensi penghasilan fotografer di tempat publik yang memotret kegiatan olahraga masyarakat, serta bagaimana fenomena ini menjadi peluang kerja baru yang berkembang dengan adanya marketplace fotografi seperti Fotoyu.

30 Okt 2025, 16.50 WIB
52 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Fotografi di tempat publik menjadi sumber pendapatan baru bagi banyak orang di Indonesia.
  • Event olahraga meningkatkan permintaan untuk foto, sehingga meningkatkan pendapatan fotografer.
  • Platform seperti Fotoyu memudahkan fotografer untuk menjual hasil jepretan mereka kepada masyarakat.
Yogyakarta, Indonesia - Di kota-kota besar Indonesia, fotografer kini sering terlihat memotret masyarakat yang sedang berolahraga di ruang publik. Fenomena ini mulai dikenal luas setelah permintaan foto aktivitas olahraga meningkat selama pandemi Covid-19, terutama saat banyak orang bersepeda dan berlari di jalanan.
Masyarakat yang ingin memiliki foto kegiatan olahraganya dapat membeli hasil jepretan fotografer tersebut melalui marketplace seperti Fotoyu. Harga foto yang ditawarkan beragam, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 100.000 per foto, tergantung jenis olahraga dan lokasi pengambilan gambar.
Menurut Beawiharta, seorang fotografer di Yogyakarta bisa mendapatkan penghasilan antara Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per foto. Total pendapatan harian fotografer di kota tersebut biasanya berkisar antara Rp 300.000 sampai Rp 400.000, sementara di Makassar dapat mencapai Rp 500.000 sampai Rp 600.000 per hari.
Pendapatan fotografer meningkat signifikan saat ada event olahraga seperti pertandingan lari atau trail run yang bisa diselenggarakan hampir tiap minggu. Pada event trail run, harga foto bahkan bisa naik dua kali lipat menjadi sekitar Rp 50.000 sampai Rp 60.000 per foto di Yogyakarta.
Fenomena ini tak hanya menjadi sumber penghasilan baru bagi fotografer yang hobi, tetapi juga bagi mereka yang kehilangan pekerjaan di media atau sektor lain. Perkembangan platform seperti Fotoyu mendukung kemudahan jual beli hasil jepretan, sehingga pekerjaan ini semakin diminati di banyak kota besar Indonesia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251030145024-37-680740/fotografer-lari-makin-menjamur-di-kota-besar-segini-penghasilannya

Analisis Ahli

Beawiharta
"Fenomena ini membantu fotografer menentukan segmen pasar yang jelas dan berpotensi meningkatkan pendapatan melalui event-event olahraga yang rutin diadakan."

Analisis Kami

"Fenomena ini menunjukkan adaptasi kreatif fotografer menghadapi perubahan pola konsumsi foto di masyarakat, khususnya selama dan setelah pandemi. Dengan dukungan teknologi dan platform marketplace seperti Fotoyu, peluang pendapatan di sektor ini semakin nyata dan menjanjikan bagi para fotografer lokal."

Prediksi Kami

Fenomena fotografer di tempat publik akan terus berkembang dan semakin banyak fotografer yang memanfaatkan platform digital untuk menjual hasil karya mereka, terutama di kota-kota besar Indonesia dengan event olahraga yang semakin sering digelar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan fotografer di tempat publik?
A
Fotografer di tempat publik adalah orang yang memotret aktivitas masyarakat di ruang publik, termasuk olahraga.
Q
Bagaimana pendapatan fotografer di Yogyakarta dan Makassar?
A
Di Yogyakarta, pendapatan fotografer bisa mencapai Rp 300-400 ribu, sedangkan di Makassar bisa mencapai Rp 500-600 ribu.
Q
Apa pengaruh adanya event olahraga terhadap pendapatan fotografer?
A
Event olahraga seperti pertandingan lari memberikan peluang besar bagi fotografer untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.
Q
Apa itu Fotoyu dan bagaimana fungsinya?
A
Fotoyu adalah marketplace yang memungkinkan fotografer menjual foto mereka kepada masyarakat yang ingin membeli foto saat beraktivitas.
Q
Mengapa fenomena ini muncul selama masa Covid-19?
A
Fenomena ini muncul karena tingginya permintaan masyarakat untuk dipotret selama masa Covid-19, ketika banyak orang bersepeda dan berolahraga.