Mengupas Kontroversi dan Privasi di Balik Aplikasi Jual Foto FotoYu
Courtesy of CNBCIndonesia

Mengupas Kontroversi dan Privasi di Balik Aplikasi Jual Foto FotoYu

Memberikan informasi tentang aplikasi FotoYu yang menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menjual foto di ruang publik serta membahas kontroversi dan aspek privasi yang muncul dari aplikasi tersebut agar pembaca memahami risiko dan manfaatnya.

29 Okt 2025, 15.25 WIB
289 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • FotoYu menimbulkan pro dan kontra terkait privasi dalam pengambilan foto.
  • Teknologi AI digunakan untuk memfasilitasi transaksi antara fotografer dan pengguna.
  • Data pengguna dilindungi melalui enkripsi, namun ada kekhawatiran tentang pengambilan foto tanpa izin.
Jakarta, Indonesia - Aplikasi FotoYu memungkinkan pengguna membeli dan menjual foto yang diambil di ruang publik, namun kontroversi muncul karena foto tersebut diambil tanpa izin dari orang yang difoto. Hal ini menimbulkan perdebatan di masyarakat tentang privasi dan etika penggunaan foto.
FotoYu dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama PT. Super Giga Generasi di Jakarta yang menggabungkan teknologi AI, pengenalan wajah, dan data lokasi untuk menghubungkan fotografer dan pengguna aplikasi dalam marketplace foto.
Aplikasi ini mengumpulkan berbagai jenis data pengguna, termasuk data biometrik wajah dan data lokasi yang dienkripsi agar hanya bisa diakses oleh pengguna dan sejumlah engineer tertentu. Pengguna juga harus menyetujui pengumpulan data tersebut saat menggunakan layanan.
Beberapa pengguna menilai aplikasi ini membantu mereka mendapatkan foto diri mereka untuk kebutuhan media sosial, tetapi teknologi pengenalan wajah yang belum sempurna terkadang salah mengenali orang sehingga menimbulkan masalah tambahan.
Meski menawarkan kemudahan, aplikasi semacam FotoYu harus menghadapi tantangan regulasi dan kritik publik terkait privasi, sehingga di masa depan mungkin akan ada aturan yang mengatur penggunaan data biometrik dan izin pengambilan foto di ruang publik.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251029145304-37-680363/viral-aplikasi-fotoyu-simpan-foto-tanpa-izin-ini-sosok-di-baliknya

Analisis Ahli

Ahmad Ghazali (Pengamat Teknologi Informasi)
"Teknologi pengenalan wajah memang menjanjikan kemudahan, tetapi tanpa regulasi kuat akan berpotensi mengancam privasi dan kebebasan individu dalam ruang publik."
Dewi Sartika (Konsultan Privasi Data)
"Pengumpulan data biometrik harus dilakukan secara transparan dengan persetujuan penuh, FotoYu harus memperjelas tata kelola data agar tidak terjadi pelanggaran hak subjek foto."

Analisis Kami

"Penggunaan teknologi pengenalan wajah tanpa izin yang jelas berpotensi melanggar privasi dan menimbulkan risiko penyalahgunaan data. Meskipun teknologinya canggih, aspek etika dan perlindungan data pribadi harus lebih diutamakan agar tidak memicu kekhawatiran masyarakat luas."

Prediksi Kami

Kedepannya, aplikasi seperti FotoYu mungkin akan menghadapi regulasi yang lebih ketat terkait privasi data biometrik dan izin pengambilan foto untuk melindungi hak individu di ruang publik.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu FotoYu?
A
FotoYu adalah aplikasi marketplace untuk jual-beli foto yang diambil di ruang publik.
Q
Mengapa banyak orang tidak setuju dengan praktik pengambilan foto tanpa izin?
A
Banyak orang tidak setuju karena foto diambil tanpa izin dan diperjualbelikan.
Q
Apa teknologi utama yang digunakan oleh FotoYu?
A
Teknologi utama yang digunakan oleh FotoYu adalah pengenalan wajah dan lokasi data.
Q
Bagaimana cara pengguna dapat mencari foto di aplikasi FotoYu?
A
Pengguna dapat mencari foto dengan mengambil selfie wajah atau menggunakan nomor BIB dalam event tertentu.
Q
Apa yang dilakukan FotoYu untuk melindungi data pengguna?
A
FotoYu mengenkripsi data pengguna dan hanya bisa diakses oleh pengguna itu sendiri.