Courtesy of YahooFinance
Perbedaan Strategi Asia Pasifik dalam Mata Uang Digital: CBDC vs Stablecoin
Untuk menampilkan bagaimana berbagai yurisdiksi APAC mengadopsi dan mengatur mata uang digital secara berbeda, menyoroti konsekuensi regulasi, penerapan teknologi, dan dampaknya terhadap sistem keuangan regional serta potensi masa depan mata uang digital.
30 Okt 2025, 06.00 WIB
222 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Jalur pengembangan mata uang digital di APAC sangat beragam, dengan beberapa negara fokus pada CBDC dan lainnya pada stablecoin swasta.
- Regulasi yang jelas di Australia dan Jepang menunjukkan kemajuan dalam pengawasan stablecoin dan perlindungan konsumen.
- Peringatan tentang risiko depegging di Korea Selatan menunjukkan tantangan yang dihadapi stablecoin swasta dalam mempertahankan stabilitas.
Hong Kong, China; Tokyo, Jepang; Seoul, Korea Selatan; Canberra, Australia; Singapura, Singapura - Berbagai negara di kawasan Asia dan Pasifik mengembangkan mata uang digital dengan pendekatan yang berbeda. Hong Kong melakukan pilot e-HKD untuk penggunaan transaksi keuangan besar atau wholesale sebelum memperluas ke pengguna ritel di masa depan. Sementara itu, Jepang meluncurkan stablecoin JPYC sebagai stablecoin yen pertama yang diatur resmi di bawah aturan baru.
JPYC menunjukkan pertumbuhan cepat dengan lebih dari 50 juta yen beredar hanya dalam 48 jam. Stablecoin ini tersebar di tiga jaringan blockchain, yaitu Polygon, Avalanche, dan Ethereum. Meskipun pasar berkembang, ada peringatan tentang risiko yang terkait, terutama dalam penyediaan likuiditas di bursa desentralisasi.
Di sisi lain, Korea Selatan berhati-hati dalam penerimaan stablecoin dengan memperingatkan risiko hilangnya nilai tetap atau depegging. Bank sentral Korea mewajibkan peran bank tradisional dalam penerbitan stablecoin agar dapat memberikan kepercayaan dan jaminan yang lebih kuat bagi pengguna.
Australia mengambil langkah konkret dengan memperjelas regulasi untuk stablecoin dan produk aset digital lainnya. Perusahaan yang menawarkan produk ini harus memiliki lisensi layanan keuangan resmi. Regulasi ini memberikan perlindungan hukum bagi konsumen dan meningkatkan kepastian hukum bagi pengusaha stablecoin.
Singapura tetap menjadi model hybrid dengan riset CBDC dan ekosistem stablecoin yang maju. Stablecoin XSGD mendominasi pasar non-dolar AS di Asia Tenggara dengan aktivitas transaksi yang besar. Perbedaan di kawasan tersebut menunjukkan bagaimana berbagai negara mengutamakan kedaulatan moneter, inovasi keuangan, dan infrastruktur pembayaran yang matang.
Referensi: 
[1] https://finance.yahoo.com/news/apac-digital-currency-strategies-diverge-230000688.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/apac-digital-currency-strategies-diverge-230000688.html
Analisis Ahli
Noritaka Okabe
"Operational risks in decentralized exchange liquidity provision should be carefully managed to ensure sustainable adoption of stablecoins."
Alan Kirkland
"Licensing stablecoin operators is essential for consumer protection and to prevent malpractices, encouraging a safer digital asset environment."
Analisis Kami
"Perbedaan pendekatan ini mencerminkan kondisi ekonomi dan kestabilan regulasi masing-masing negara, yang memerlukan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen. Saya percaya bahwa negara-negara yang mampu mengharmonisasi regulasi dengan perkembangan teknologi akan unggul dalam memimpin ekosistem mata uang digital global."
Prediksi Kami
Di masa depan, akan semakin banyak stabilcoin yang diatur secara ketat muncul di pasar Asia Pasifik, dengan CBDC mengadopsi pendekatan bertahap terutama untuk transaksi besar, serta meningkatnya kerjasama lintas negara untuk mempercepat efisiensi pembayaran dan inklusi keuangan regional.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu e-HKD dan apa tujuan utamanya?A
e-HKD adalah mata uang digital Hong Kong yang sedang diuji untuk aplikasi keuangan grosir, bukan untuk penggunaan ritel saat ini.Q
Bagaimana JPYC berbeda dari stablecoin lainnya di Jepang?A
JPYC adalah stablecoin pertama yang diatur di Jepang, dipatok pada yen dan mematuhi Undang-Undang Layanan Pembayaran yang direvisi.Q
Apa peringatan yang dikeluarkan oleh Bank of Korea?A
Bank of Korea memperingatkan tentang risiko depegging yang terkait dengan stablecoin yang diterbitkan secara swasta, menyoroti kurangnya mekanisme kepercayaan institusional.Q
Apa yang diatur oleh ASIC di Australia terkait stablecoin?A
ASIC mengatur bahwa stablecoin dan produk digital lainnya harus memiliki lisensi layanan keuangan untuk memastikan perlindungan konsumen.Q
Mengapa pendekatan Hong Kong terhadap CBDC berbeda dari Uni Emirat Arab?A
Pendekatan Hong Kong lebih hati-hati dan fokus pada aplikasi grosir, sementara Uni Emirat Arab mempercepat peluncuran CBDC untuk penggunaan ritel.