Operasi Bersejarah: Transplantasi Hati Babi Genetik Sukses Namun Pasien Meninggal
Courtesy of CNBCIndonesia

Operasi Bersejarah: Transplantasi Hati Babi Genetik Sukses Namun Pasien Meninggal

Melaporkan keberhasilan pertama transplantasi hati dari babi hasil rekayasa genetik pada manusia, sekaligus menyoroti potensi dan tantangan besar dalam xenotransplantasi yang bisa menjadi alternatif masa depan bagi pasien dengan kelainan hati berat tanpa donor sejenis.

24 Okt 2025, 17.20 WIB
262 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Transplantasi hati babi rekayasa genetik adalah langkah maju dalam bidang medis.
  • Komplikasi yang dialami pasien menunjukkan risiko tinggi dalam prosedur xenotransplantasi.
  • Penelitian ini membuka peluang untuk pengembangan terapi baru meskipun masih memerlukan banyak penyempurnaan.
Anhui, China - Seorang pria berusia 71 tahun di China menjalani transplantasi hati dari babi hasil rekayasa genetik, sebuah prosedur yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam kondisi pasien hidup. Pasien mengalami penyakit hati parah yang tidak bisa diatasi dengan metode konvensional dan tidak memiliki donor manusia yang cocok.
Tim medis di Rumah Sakit Affiliated Pertama Universitas Kedokteran Anhui menggunakan organ babi dari jenis Diannan miniature pig yang telah dimodifikasi secara genetis sebanyak 10 kali agar organ tersebut bisa diterima oleh tubuh manusia tanpa memicu reaksi imun berbahaya.
Dalam sebulan pertama setelah operasi, transplantasi berjalan dengan baik tanpa tanda-tanda penolakan organ. Namun, pada hari ke-38 muncul komplikasi langka yang menyebabkan organ harus diangkat kembali untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Meski mendapat perawatan intensif, pasien kemudian mengalami pendarahan pada saluran pencernaan dan meninggal dunia 171 hari setelah operasi. Para dokter menilai hasil operasi ini sebagai bukti bahwa transplantasi hati babi dapat dilakukan, tapi masih menghadapi tantangan besar, terutama soal gangguan pembekuan darah.
Penelitian ini diterbitkan di Journal of Hepatology dan diakui sebagai tonggak sejarah dalam bidang xenotransplantasi. Para ahli optimis metode ini bisa menjadi solusi di masa depan, namun masih banyak hal teknis dan medis yang harus diperbaiki sebelum metode ini bisa digunakan secara luas.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251024133859-37-678944/geger-hati-babi-ditanam-ke-tubuh-manusia-hasilnya-tak-disangka

Analisis Ahli

Dr. Beatriz Domínguez-Gil
"Ini menunjukkan xenotransplantasi sebagai terapi jembatan atau bahkan terapi permanen di masa depan, tapi masih banyak hambatan medis yang perlu diatasi sebelum bisa diterapkan secara luas."

Analisis Kami

"Operasi ini merupakan terobosan besar yang membuktikan bahwa xenotransplantasi hati bukan lagi sekadar teori, tetapi sudah memasuki tahap klinis nyata walaupun masih banyak perbaikan yang harus dilakukan, terutama mengatasi komplikasi imun dan pembekuan darah. Kesuksesan awal ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut, tapi tetap perlu kewaspadaan tinggi karena risiko fatal tetap ada."

Prediksi Kami

Dengan terus berkembangnya teknologi rekayasa genetik dan perbaikan metodologi pengobatan, transplantasi organ dari hewan ke manusia akan semakin mungkin dilakukan secara aman dan efektif dalam beberapa dekade mendatang sebagai solusi krisis donor organ.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa pasien yang menerima transplantasi hati dari babi?
A
Pasien adalah seorang pria berusia 71 tahun yang menderita sirosis hati akibat hepatitis B.
Q
Apa yang menjadi alasan pasien tidak dapat menjalani transplantasi hati konvensional?
A
Pasien tidak memenuhi syarat untuk transplantasi hati sesuai pedoman medis lokal dan tidak ada anggota keluarga yang cocok sebagai donor.
Q
Apa yang terjadi pada hati babi setelah transplantasi?
A
Setelah transplantasi, hati babi berfungsi dengan baik selama sebulan pertama tanpa tanda-tanda penolakan.
Q
Apa komplikasi langka yang dialami pasien setelah operasi?
A
Pasien mengalami komplikasi langka yang disebut xenotransplantation-associated thrombotic microangiopathy (xTMA) dan harus mengangkat hati tersebut.
Q
Apa yang diungkapkan Dr. Beatriz Domínguez-Gil tentang xenotransplantasi?
A
Dr. Beatriz Domínguez-Gil menyatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa xenotransplantasi memiliki potensi sebagai terapi jembatan atau permanen di masa depan, tetapi masih banyak hambatan medis yang harus diatasi.