Courtesy of CNBCIndonesia
Kesulitan Penghasilan Influencer di Era Persaingan dan Kebijakan Baru Platform
Menggambarkan perubahan dan tantangan terbaru yang dihadapi para influencer dalam mendapatkan penghasilan yang stabil dari media sosial, serta bagaimana kondisi ini mempengaruhi industri kreator konten di Indonesia dan global.
27 Okt 2025, 12.40 WIB
220 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Industri influencer semakin kompetitif dan sulit untuk menghasilkan pendapatan yang stabil.
- Monetisasi melalui platform media sosial mengalami perubahan kebijakan yang berdampak pada penghasilan kreator.
- Banyak influencer kini mencari cara alternatif untuk meningkatkan pendapatan di luar pendapatan dari platform.
Jakarta, Indonesia - Dunia influencer yang dulu menjanjikan jalan cepat menuju popularitas dan uang besar kini menghadapi tantangan besar. Persaingan semakin ketat, dan pendapatan dari platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram mulai menurun. Banyak kreator mengaku sulit untuk mendapatkan penghasilan yang stabil dan cukup, meski jumlah pengikut mereka bertambah.
Platform media sosial kini menerapkan aturan yang lebih ketat dalam membagikan uang pada kreator. Adanya syarat minimum seperti jumlah follower dan jumlah tayangan membuat kreativitas influencer harus terus meningkat agar bisa menghasilkan pendapatan. Di sisi lain, brand-brand besar semakin selektif memilih siapa yang diajak kerja sama, sehingga peluang kerja sama tersebut semakin sulit diperoleh.
Beberapa influencer terkenal memberikan gambaran nyata kondisi sekarang. Misalnya Clint Brantley yang memiliki ratusan ribu pengikut namun penghasilannya masih di bawah gaji rata-rata pekerja di Amerika Serikat. Contoh lain, Ben-Hyun dan Danisha Carter yang juga merasakan penurunan pendapatan dari TikTok walaupun follower mereka besar, sehingga mereka harus mencari alternatif pendapatan lain seperti menjual merchandise.
Di Indonesia, pendapatan dari AdSense juga menjadi kendala karena nilainya yang jauh lebih kecil dibanding negara lain. Sehingga, influencer lebih mengandalkan kerja sama brand untuk penghasilan utama. Tren konten juga berubah dari yang lebih informatif atau edukatif menjadi lebih menghibur, mirip televisi, yang membuat situasi bagi kreator konten semakin rumit.
Hal ini membuat profesi influencer menjadi pekerjaan yang tidak mudah dan banyak tekanan. Kreator harus bisa konsisten dan inovatif dalam membuat konten agar tetap disukai audiens. Dengan perubahan kebijakan dan model bisnis platform, hanya kreator yang mampu beradaptasi dan mengambil peluang brand dengan cermat yang akan mampu bertahan dan mendapatkan penghasilan cukup di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251027114227-37-679507/atta-halilintar-cs-terancam-miskin-tandanya-sudah-muncul-di-amerika
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251027114227-37-679507/atta-halilintar-cs-terancam-miskin-tandanya-sudah-muncul-di-amerika
Analisis Ahli
Jasmine Enberg
"Kreator yang bisa hidup dengan menjadi influencer telah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun dan kebanyakan tidak menjadi besar dalam waktu singkat."
Fitra Eri
"Nilai iklan AdSense di Indonesia sangat kecil dan penghasilan sebenarnya lebih banyak dari kerja sama brand dengan harga yang bisa berkali-kali lipat dibanding AdSense."
Romi
"Pergeseran konten yang dominan ke hiburan membuat karakter industri berubah dan berpengaruh pada penurunan pendapatan kreator yang fokus pada konten edukasi."
Mikhail
"Penurunan pendapatan dari AdSense bukan hanya karena algoritma, tapi juga karena lonjakan jumlah konten kreator baru yang menyebabkan persaingan semakin besar."
Analisis Kami
"Perubahan kebijakan monetisasi oleh platform dan meningkatnya persaingan membuat profesi influencer bukan lagi jalan cepat menuju kekayaan. Para kreator perlu beradaptasi dengan model bisnis baru, memperkuat variasi sumber pendapatan, dan menjaga kualitas konten agar tetap relevan di tengah pasar yang semakin ketat."
Prediksi Kami
Industri influencer akan mengalami konsolidasi dengan hanya sedikit kreator yang mampu bertahan dan menghasilkan pendapatan besar, sementara kebanyakan influencer kecil akan kesulitan mendapat penghasilan stabil dan harus mencari sumber pendapatan tambahan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh influencer saat ini?A
Influencer saat ini menghadapi persaingan yang ketat dan kesulitan dalam mendapatkan pendapatan yang stabil.Q
Siapa saja influencer terkenal yang disebutkan dalam artikel?A
Influencer terkenal yang disebutkan termasuk Mr. Beast, Charli D'Amelio, dan di Indonesia ada Atta Halilintar dan Raffi Ahmad.Q
Bagaimana kondisi monetisasi bagi kreator konten di platform seperti TikTok dan YouTube?A
Monetisasi bagi kreator konten kini semakin sulit, dengan platform yang lebih selektif dalam membagikan komisi dan merek yang lebih memilih influencer.Q
Apa yang menyebabkan penurunan pendapatan bagi banyak influencer?A
Penurunan pendapatan bagi banyak influencer disebabkan oleh peningkatan jumlah konten kreator dan perubahan kebijakan platform terkait pembayaran.Q
Bagaimana pandangan Fitra Eri tentang AdSense di Indonesia?A
Fitra Eri menyatakan bahwa nilai iklan melalui AdSense di Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara lain, sehingga banyak kreator mengandalkan kerjasama dengan brand untuk pendapatan.