Mengenal Asal Air Baku Air Mineral: Fakta dan Aturan Air Minum Kemasan
Courtesy of CNBCIndonesia

Mengenal Asal Air Baku Air Mineral: Fakta dan Aturan Air Minum Kemasan

Menjelaskan asal sumber air baku air mineral yang sebenarnya berasal dari air bawah tanah serta mengklarifikasi kategori jenis air minum dalam kemasan menurut standar global dan peraturan Indonesia, demi memberi pemahaman yang benar kepada publik.

23 Okt 2025, 06.28 WIB
210 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Dedi Mulyadi menunjukkan pentingnya pemahaman tentang sumber air untuk air mineral.
  • Air mineral yang diambil dari bawah tanah sesuai dengan standar global dan peraturan yang berlaku.
  • Sebagian besar AMDK yang diproduksi di dunia berasal dari sumber air bawah tanah.
Subang, Indonesia - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini sempat terkejut saat mengunjungi sebuah pabrik air mineral di Subang karena mendapati air baku air minum dalam kemasan tidak berasal dari sungai atau mata air permukaan, melainkan dari air bawah tanah yang diambil melalui sumur bor.
Menurut badan riset IGRAC dan standar FDA, air minum dalam kemasan dapat berasal dari beberapa kategori yaitu air dari sumur artesis, air mineral, air mata air, atau air dari sumur yang dipompa. Semua kategori ini praktis berasal dari air bawah tanah dengan perbedaan teknik pengambilan dan tekanan air di sumbernya.
Peraturan Menteri Perindustrian no. 26/2019 di Indonesia mengatur bahwa air mineral dalam kemasan dapat mengandung mineral alami tanpa penambahan, atau air yang diambil langsung dari sumber alami, termasuk sumur dalam, dengan pengawalan ketat agar kualitasnya tetap terjaga.
Sebagian besar produk air mineral di pasaran Indonesia mengikuti standar SNI 3553:2015, seperti merek Aqua dan Le Minerale. Namun hanya beberapa produk yang mendapat sertifikasi sebagai Air Mineral Alami berdasarkan pengambilan dan kualitas sumber airnya.
Kepedulian publik terhadap asal sumber air minum dalam kemasan semakin meningkat dan penting untuk memahami bahwa penggunaan air bawah tanah melalui sumur adalah praktik yang diatur secara global dan diakui, sehingga konsumen dapat merasa aman dan tidak bingung mengenai kualitas air yang mereka konsumsi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251022230501-37-678445/viral-kdm-sidak-ke-pabrik-aqua-kaget-pakai-sumur-bor-ini-faktanya

Analisis Ahli

Prof. Ir. Suyono, Pakar Hidrologi
"Pemahaman yang lebih baik mengenai sumber air sangat penting agar pengelolaan air tanah untuk AMDK dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem alam."
Dr. Lina Marlina, Ahli Keamanan Pangan
"Penetapan kategori air minum dalam kemasan sesuai standar nasional dan internasional membantu memastikan keamanan dan kualitas produk bagi konsumen."

Analisis Kami

"Masyarakat sering kali salah paham mengenai istilah 'air mineral' dan 'mata air', padahal secara teknis air mineral bisa berasal dari air bawah tanah yang dipompa melalui sumur bor. Edukasi yang tepat dan aturan yang ketat perlu terus diterapkan agar publik tidak mudah termakan mitos dan menjaga kualitas air minum dalam kemasan tetap terjamin."

Prediksi Kami

Kesadaran dan pengetahuan publik tentang berbagai kategori dan sumber air minum dalam kemasan akan meningkat, sehingga produsen juga harus semakin transparan dan mematuhi standar yang berlaku untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang membuat video kunjungan Dedi Mulyadi viral?
A
Video kunjungan Dedi Mulyadi viral karena ia terkejut mengetahui bahwa sumber air untuk air mineral berasal dari bawah tanah, bukan dari permukaan.
Q
Dari mana sumber air untuk air mineral yang diproduksi di pabrik tersebut?
A
Sumber air untuk air mineral yang diproduksi di pabrik tersebut diambil dari bawah tanah melalui sumur bor.
Q
Apa saja kategori sumber air minum dalam kemasan menurut IGRAC?
A
Kategori sumber air minum dalam kemasan menurut IGRAC meliputi air dari sumur artesis, air mineral, air dari mata air, dan air sumur.
Q
Apa peraturan terbaru yang mengatur AMDK di Indonesia?
A
Peraturan terbaru yang mengatur AMDK di Indonesia adalah Peraturan Menteri Perindustrian no. 26/2019.
Q
Berapa persen AMDK yang diproduksi berasal dari air bawah tanah?
A
Sekitar 70 persen hingga 85 persen dari AMDK yang diproduksi di beberapa negara termasuk Indonesia berasal dari air bawah tanah.