Courtesy of YahooFinance
Setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden, pasar keuangan mengalami perubahan besar. Ia mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang dari China, Meksiko, dan Kanada. Tarif ini bertujuan untuk mengatasi masalah imigrasi dan penyelundupan narkoba. Akibatnya, nilai dolar AS meningkat, sementara saham di Asia, termasuk Jepang, Australia, dan Korea Selatan, mengalami penurunan. Mata uang Meksiko dan Kanada juga melemah, dan banyak analis memperkirakan bahwa kebijakan ini akan berdampak besar pada ekonomi global.
Meskipun banyak pasar yang terpengaruh negatif, saham di China justru mengalami kenaikan. Beberapa analis percaya bahwa pasar sudah mengantisipasi tarif ini, tetapi besarnya tarif yang diumumkan menjadi perhatian utama. Selain itu, ada harapan bahwa pemerintah China akan mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat. Secara keseluruhan, situasi ini menunjukkan bahwa tahun-tahun mendatang bisa menjadi sangat tidak stabil bagi aset global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Donald Trump terkait tarif?A
Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada impor dari Cina dan 25% pada produk dari Meksiko dan Kanada.Q
Bagaimana reaksi pasar saham terhadap pengumuman tarif tersebut?A
Pasar saham di Asia mengalami penurunan setelah pengumuman tarif, dengan nilai tukar dolar AS menguat.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif terhadap nilai dolar AS?A
Kebijakan tarif tersebut diperkirakan akan memberikan dorongan lebih lanjut pada nilai dolar AS, sementara mata uang negara lain seperti peso Meksiko dan dolar Kanada mengalami penurunan.Q
Siapa Scott Bessent dan apa perannya dalam pemerintahan Trump?A
Scott Bessent adalah calon Menteri Keuangan AS yang dipilih oleh Trump, diharapkan dapat membawa perspektif Wall Street dalam kebijakan fiskal.Q
Bagaimana People’s Bank of China merespons terhadap kebijakan tarif AS?A
People’s Bank of China berusaha menstabilkan yuan dengan menetapkan nilai referensi yang lebih kuat untuk melawan penguatan dolar AS.