Courtesy of Axios
Departemen Kehakiman AS mendorong Google untuk menjual peramban web Chrome setelah pengadilan menemukan bahwa perusahaan tersebut telah menyalahgunakan monopoli pencariannya secara ilegal. Jika disetujui, ini akan menjadi tindakan antitrust terbesar di AS dalam beberapa dekade. Google berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut, yang menyatakan bahwa mereka melanggar aturan antitrust untuk mempertahankan dominasi di pasar pencarian online. Selain itu, Departemen Kehakiman juga mengusulkan agar Google menghentikan pembayaran pihak ketiga yang dianggap menghalangi pesaing dan membatasi akses ke platform lain seperti YouTube.
Google menanggapi bahwa langkah ini akan merugikan masyarakat dan posisi teknologi AS di dunia. Kasus ini dimulai dari gugatan yang diajukan pada tahun 2020, yang menuduh Google memiliki dominasi ilegal dalam pencarian online. Saat ini, ada juga gugatan kedua yang menuduh Google melanggar hukum antitrust dalam bisnis iklan mereka, dengan argumen penutupan di pengadilan federal diharapkan berlangsung segera.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diminta oleh Departemen Kehakiman terkait Google?A
Departemen Kehakiman meminta Google untuk menjual browser Chrome sebagai bagian dari tindakan antitrust.Q
Mengapa kasus ini dianggap penting dalam konteks antitrust?A
Kasus ini dianggap penting karena dapat menjadi tindakan antitrust terbesar di AS dalam beberapa dekade.Q
Siapa yang mengkritik proposal Departemen Kehakiman?A
Kent Walker, kepala petugas hukum Google, mengkritik proposal tersebut dan menyatakan bahwa itu akan merugikan akses pengguna.Q
Apa yang menjadi dasar tuntutan hukum terhadap Google?A
Tuntutan hukum terhadap Google didasarkan pada dugaan dominasi ilegal di pasar pencarian online.Q
Apa yang diharapkan terjadi selanjutnya dalam kasus ini?A
Selanjutnya, diharapkan ada argumen penutup dalam kasus kedua yang diajukan oleh Departemen Kehakiman terhadap Google.