Courtesy of NatureMagazine
Tes Darah Epigenetik Baru Bisa Mendiagnosis Sindrom Kelelahan Kronis Secara Akurat
Menemukan dan mengembangkan tes darah berbasis perubahan epigenetik sebagai biomarker yang dapat membantu mendiagnosis ME/CFS secara akurat dan cepat, sehingga pasien bisa mendapatkan dukungan dan pengelolaan lebih baik.
09 Okt 2025, 07.00 WIB
50 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan terbaru menunjukkan potensi penggunaan tes darah untuk mendiagnosis sindrom kelelahan kronis.
- Akurasi tinggi dari tes epigenetik dapat mempercepat diagnosis dan perawatan bagi pasien.
- Meskipun hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk validasi dan penerapan klinis yang lebih luas.
Norwich, Inggris Raya - Sindrom Kelelahan Kronis (ME/CFS) adalah penyakit yang sangat melemahkan dan sulit didiagnosis karena tidak ada tes yang pasti. Penelitian baru oleh ilmuwan di Inggris menemukan cara baru dengan menggunakan tes darah untuk melihat perubahan epigenetik pada sel imun pasien.
Tes ini memeriksa bagaimana DNA dalam sel darah tertentu dilipat dan mengubah ekspresi gen, yang ditemukan berbeda pada penderita ME/CFS dibandingkan orang sehat. Penelitian ini melibatkan 47 pasien dengan gejala ME/CFS berat dan 61 orang sehat sebagai pembanding.
Hasil menunjukkan tes ini bisa membedakan pasien ME/CFS dengan akurasi 96%. Perubahan yang ditemukan berhubungan dengan sistem imun dan peradangan, yang sesuai dengan teori bahwa ME/CFS melibatkan disfungsi sistem imun.
Meskipun hasilnya menjanjikan, para ahli mengingatkan bahwa penelitian ini dilakukan dengan sampel kecil dan pasien dengan kondisi berat saja, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan kelompok yang lebih besar dan beragam untuk memastikan kehandalan tes ini.
Jika berhasil dikembangkan lebih lanjut, tes darah epigenetik ini bisa menjadi alat klinis pertama yang membantu dokter dalam mendiagnosis ME/CFS lebih cepat dan tepat, memberikan kesempatan bagi pasien untuk mendapatkan pengobatan dan dukungan yang mereka butuhkan lebih awal.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03299-8
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03299-8
Analisis Ahli
Katie Glass
"Sangat optimis terhadap metode ini tetapi masih berhati-hati karena penelitian dilakukan pada sampel kecil dan hanya pada pasien dengan gejala berat, sehingga masih butuh konfirmasi lebih lanjut."
Analisis Kami
"Penemuan ini sangat menjanjikan karena membuka pintu baru dalam diagnosis ME/CFS melalui biomarker yang objektif, sesuatu yang sudah lama dinantikan oleh komunitas medis. Namun, mengingat sampel yang kecil dan fokus pada pasien dengan gejala yang sangat parah, perlu penelitian yang lebih luas dan beragam agar hasilnya bisa diterapkan secara umum."
Prediksi Kami
Di masa depan, tes epigenetik ini berpotensi menjadi alat klinis standar untuk diagnosis ME/CFS yang memungkinkan deteksi lebih awal dan pengelolaan penyakit yang lebih efektif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan dalam studi ini?A
Para ilmuwan menemukan cara untuk membedakan perubahan epigenetik pada sel-sel orang yang menderita sindrom kelelahan kronis.Q
Bagaimana tes darah ini dapat membantu pasien dengan sindrom kelelahan kronis?A
Tes darah ini dapat membantu memberikan diagnosis yang lebih akurat bagi pasien yang sebelumnya tidak terdiagnosis dengan jelas.Q
Apa hasil akurasi dari tes epigenetik yang diuji?A
Tes epigenetik ini mencapai akurasi 96% dalam mendiagnosis orang dengan sindrom kelelahan kronis.Q
Mengapa beberapa peneliti lain bersikap hati-hati terhadap temuan ini?A
Beberapa peneliti bersikap hati-hati karena ukuran studi ini kecil dan hanya mencakup pasien dengan kondisi yang sangat parah.Q
Apa yang menjadi fokus utama dalam penelitian terkait sindrom kelelahan kronis?A
Fokus utama penelitian ini adalah untuk memahami regulasi imun yang terganggu pada sindrom kelelahan kronis.