Courtesy of NatureMagazine
Penemuan Neuron Khusus Bisa Bantu Redakan Nyeri Kronis Secara Alami
Menjelaskan mekanisme neuron tertentu di otak yang bertanggung jawab atas rasa sakit persisten dan bagaimana penemuan ini dapat membuka jalan untuk terapi baru yang lebih efektif dalam mengatasi nyeri kronis.
08 Okt 2025, 07.00 WIB
85 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Neuron tertentu di nukleus parabrachial berperan dalam rasa sakit yang persisten.
- Neuropeptida Y dapat berfungsi sebagai mekanisme penghilang rasa sakit di otak.
- Penelitian ini berpotensi menghasilkan terapi baru untuk mengatasi rasa sakit kronis.
Philadelphia , Amerika Serikat - Penelitian terbaru mengungkapkan sekelompok neuron kecil di otak tikus yang aktif selama rasa sakit yang terus berlangsung setelah cedera awal. Neuron-neuron ini ditemukan di bagian otak yang disebut nucleus parabrachialis, yang berperan mengolah informasi sensorik tubuh.
Para ilmuwan menemukan bahwa neuron ini tetap aktif lama setelah cedera di saraf, dan memediasi sensasi nyeri persisten tersebut. Neuron ini membawa reseptor untuk sebuah molekul sinyal bernama neuropeptida Y yang tampaknya dapat mengurangi aktivitas mereka.
Dengan mengaktifkan neuron ini secara artifisial, tikus menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan rasa sakit, sementara jika neuron ini diblokir, rasa sakit yang berkepanjangan berkurang tanpa menghilangkan respon terhadap bahaya langsung seperti sentuhan panas.
Ketika tikus dalam kondisi lapar atau takut, terjadi pelepasan neuropeptida Y di otak yang menekan neuron nyeri ini sehingga rasa sakit berkurang. Ini dianggap sebagai mekanisme adaptif yang memungkinkan tikus fokus pada kebutuhan mendesak seperti mencari makanan.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa rasa sakit tidak selalu konstan tapi dipengaruhi oleh kondisi dan prioritas otak. Jika hal serupa juga berlaku pada manusia, temuan ini bisa mengarah pada terapi baru yang lebih efektif untuk nyeri kronis.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03272-5
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03272-5
Analisis Ahli
Nicholas Betley
"Penemuan ini menunjukkan bahwa otak memiliki mekanisme bawaan untuk memodulasi rasa sakit kronis melalui neuron khusus di parabrachial nucleus."
Ann Kennedy
"Sensasi nyeri bukan hanya input sensorik, melainkan keadaan yang sangat dipengaruhi oleh konteks dan prioritas yang ditentukan oleh pengalaman dan kebutuhan mendesak."
Analisis Kami
"Penelitian ini membuka wawasan penting mengenai kompleksitas pengolahan nyeri di otak yang selama ini sulit dipahami. Fokus pada neuron spesifik dan modulasi natif oleh neuropeptida Y berpotensi mengubah paradigma pengobatan nyeri kronis, namun masih perlu penelitian lebih lanjut pada manusia."
Prediksi Kami
Penemuan ini kemungkinan akan mendorong pengembangan terapi baru untuk nyeri kronis yang menargetkan neuron Y1R atau sistem neuropeptida Y, sehingga bisa membantu jutaan pasien di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh para peneliti tentang neuron di nukleus parabrachial?A
Para peneliti menemukan sekelompok neuron yang diaktifkan selama rasa sakit persisten di nukleus parabrachial.Q
Mengapa rasa sakit persisten dianggap sebagai masalah besar di seluruh dunia?A
Rasa sakit persisten mempengaruhi sekitar satu dari lima orang di seluruh dunia, menjadikannya masalah kesehatan yang signifikan.Q
Apa yang terjadi pada neuron Y1R saat rasa sakit persisten terjadi?A
Neuron Y1R tetap aktif setelah stimulus menyakitkan awal dan berperan dalam jaringan yang menyebabkan sensasi rasa sakit.Q
Bagaimana neuropeptida Y berperan dalam mengurangi rasa sakit?A
Neuropeptida Y dapat meredakan aktivitas neuron rasa sakit persisten, menunjukkan bahwa otak memiliki mekanisme penghilang rasa sakit bawaan.Q
Apa implikasi dari penelitian ini untuk terapi rasa sakit di masa depan?A
Penelitian ini dapat membuka jalan untuk terapi baru yang lebih efektif bagi orang yang mengalami rasa sakit kronis.