Courtesy of InterestingEngineering
Teknologi Menghidupkan Wajah Mumi Pra-Kolombia di Kolombia Timur
Mengungkap dan merekonstruksi wajah asli di balik topeng kuburan pra-Kolombia menggunakan teknologi modern untuk memahami budaya dan keahlian peradaban kuno di Kolombia serta meningkatkan apresiasi terhadap peradaban tersebut.
05 Okt 2025, 05.59 WIB
36 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Rekonstruksi wajah dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang praktik pemakaman budaya kuno.
- Teknologi modern memungkinkan peneliti untuk mengungkap informasi dari artefak yang sulit diakses.
- Karya seni dan kerajinan dari peradaban prako-umbian Kolombia menunjukkan tingkat kecanggihan dalam pemahaman anatomi manusia.
Cordillera Timur, Kolombia - Para arkeolog dari Face Lab di Liverpool John Moore University berhasil merekonstruksi wajah asli dari empat mumi yang ditemukan di Kolombia Timur, yang berasal dari abad ke-13 hingga ke-17. Mereka menggunakan teknologi CT scan dan perangkat lunak digital untuk melihat wajah yang tersembunyi di balik topeng kuburan yang menempel erat pada mumi.
Topeng yang ditemukan menempel langsung pada wajah mumi dan terbuat dari campuran resin, tanah liat, serta jagung, dengan tambahan hiasan emas dan manik-manik di sekitar mata. Keempat mumi tersebut terdiri dari anak-anak, wanita tua, dan pria muda, menunjukkan keahlian tinggi pengrajin kuno yang membuat topeng ini begitu tahan lama.
Dengan teknologi digital, para peneliti mampu ‘mengupas’ topeng secara virtual tanpa merusaknya, menggunakan perangkat stylus untuk membangun kembali otot, kulit, dan jaringan wajah secara akurat. Data wajah pria Kolombia modern digunakan untuk mendukung rekonstruksi, sementara untuk wanita dan anak-anak dilakukan berdasarkan keahlian anatomi.
Penelitian ini tidak hanya memperlihatkan keindahan seni dan kerajinan kuno, tapi juga menyoroti pemahaman budaya pra-Kolombia terhadap kematian dan bagaimana mereka mencoba mempertahankan warisan dan identitas orang yang telah tiada. Praktik pemakaman mereka begitu terperinci dan rumit.
Meskipun ada keterbatasan dalam menangkap detail seperti kerutan dan warna kulit, hasil rekonstruksi ini membuka wawasan baru tentang kehidupan dan masyarakat kuno di Amerika Selatan. Proyek ini juga diharapkan memicu minat yang lebih besar terhadap peradaban kuno yang menakjubkan ini.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/columbian-mummies-faces-reconstructed
[1] https://interestingengineering.com/science/columbian-mummies-faces-reconstructed
Analisis Ahli
Dr. Jessica Liu
"Proyek ini adalah contoh luar biasa bagaimana teknologi digital dapat menghidupkan kembali sejarah dan memberikan penghormatan pada budaya yang telah lama hilang, dengan menggabungkan sains dan seni secara tepat."
Analisis Kami
"Penggabungan teknologi modern dengan penggalian artefak budaya seperti topeng kuburan ini memberikan perspektif yang belum pernah ada sebelumnya dalam studi arkeologi. Pendekatan ini juga mengingatkan kita bahwa pemahaman kita terhadap sejarah sangat bergantung pada inovasi dan kolaborasi multidisipliner."
Prediksi Kami
Teknologi digital dalam arkeologi dan rekonstruksi wajah akan semakin berkembang, memungkinkan penemuan wajah dan budaya kuno lainnya terungkap dengan lebih akurat dan membuka minat global terhadap peradaban pra-Kolombia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh Face Lab di Kolombia?A
Face Lab menemukan empat mumi dan topeng pemakaman yang luar biasa dari Kolombia.Q
Apa bahan yang digunakan untuk membuat topeng pemakaman tersebut?A
Topeng tersebut dibuat dari resin, tanah liat, jagung, dan memiliki sentuhan emas serta manik-manik.Q
Bagaimana teknologi digunakan dalam rekonstruksi wajah?A
Teknologi digunakan untuk 'mengupas' topeng secara digital dan merekonstruksi wajah menggunakan pemindaian CT dan perangkat lunak khusus.Q
Apa tujuan dari proyek rekonstruksi wajah ini?A
Tujuan proyek ini adalah untuk menyoroti praktik budaya masyarakat pribumi di Amerika Selatan.Q
Siapa yang berpartisipasi dalam pembuatan topeng pemakaman?A
Topeng pemakaman tersebut dipasang pada wajah seorang anak berusia 6-7 tahun, seorang wanita berusia 60-an, dan dua pria dewasa muda.