Courtesy of CNBCIndonesia
Pelaku Hacker Bjorka Ditangkap Usai Bobol Data 4,9 Juta Nasabah Bank
Menginformasikan penangkapan pelaku peretasan data nasabah bank bernama 'Bjorka' yang selama ini berkeliaran di dark web, serta menjelaskan modus dan ancaman hukum yang dijalani pelaku untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan meningkatkan kewaspadaan keamanan data digital.
02 Okt 2025, 19.30 WIB
144 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- WFT dikenal sebagai hacker Bjorka yang ditangkap karena peretasan besar-besaran.
- Penangkapan dilakukan oleh Polda Metro Jaya setelah laporan dari bank mengenai akses ilegal.
- WFT menggunakan berbagai identitas untuk menyamarkan aktivitasnya di dark web.
Jakarta, Indonesia - Seorang pria berinisial WFT, berusia 22 tahun, yang dikenal dengan nama hacker 'Bjorka' telah resmi ditangkap oleh polisi di Jakarta. Ia merupakan warga asal Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Penangkapan ini dilakukan setelah pelaku melakukan peretasan terhadap data nasabah bank secara besar-besaran.
WFT dikatakan telah aktif di dunia gelap internet atau dark web sejak tahun 2020. Ia menggunakan berbagai username, termasuk Bjorka, SkyWave, Shint Hunter, hingga Oposite6890. Tujuan pergantian username ini adalah agar dirinya lebih sulit dilacak oleh pihak berwajib.
Peretasan yang dilakukan pelaku menyebabkan kebocoran data sebanyak 4,9 juta akun nasabah bank. Pelaku mempublikasikan sebagian data tersebut melalui akun media sosial bernama @bjorkanesiaa dan mengirim pesan kepada akun resmi bank untuk mengklaim keberhasilannya membobol sistem keamanan tersebut.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251002191334-37-672434/sosok-hacker-bjorka-terungkap-diciduk-polisi-di-sulawesi-utara
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251002191334-37-672434/sosok-hacker-bjorka-terungkap-diciduk-polisi-di-sulawesi-utara
Analisis Ahli
Ahmad Zaky (Cybersecurity Expert)
"Penangkapan pelaku peretasan skala besar seperti ini membantu memperkuat sistem keamanan data nasional dan mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih serius dalam menerapkan protokol cybersecurity."
Analisis Kami
"Kasus ini menunjukkan betapa rentannya data digital di era modern jika tidak dijaga dengan teknologi keamanan yang memadai. Penangkapan ini menjadi peringatan bahwa pelaku siber dapat saja berasal dari kalangan muda dan memiliki kemampuan tinggi, sehingga perlu pendekatan hukum dan edukasi lebih kuat bagi masyarakat."
Prediksi Kami
Penegakan hukum terhadap peretas seperti 'Bjorka' akan semakin diperketat, dan perusahaan perbankan akan meningkatkan keamanan siber untuk mencegah kebocoran serupa di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang ditangkap oleh polisi dalam kasus peretasan ini?A
WFT, seorang pria berusia 22 tahun, ditangkap oleh polisi.Q
Apa yang dilakukan oleh WFT di dark web?A
WFT aktif mengeksplorasi dark web dan melakukan peretasan.Q
Apa nama baru yang digunakan oleh WFT selain Bjorka?A
WFT juga menggunakan nama lain seperti SkyWave, Shint Hunter, dan Oposite6890.Q
Berapa jumlah data nasabah yang berhasil diretas?A
WFT berhasil meretas 4,9 juta data nasabah.Q
Apa ancaman hukuman yang dihadapi WFT menurut UU ITE?A
WFT diancam hukuman maksimal 12 tahun penjara menurut UU ITE.