Courtesy of TechCrunch
Monzo, sebuah bank baru yang berbasis di Inggris, kini memiliki nilai sekitar Rp 97.03 triliun ($5,9 miliar) setelah melakukan penjualan saham di pasar sekunder untuk memberikan likuiditas kepada karyawan mereka. Penjualan ini melibatkan investor yang sudah ada, seperti dana kekayaan negara Singapura dan StepStone Group, yang membeli lebih banyak saham. Dengan cara ini, Monzo dapat menghargai karyawan yang telah membantu perusahaan tumbuh tanpa harus menjadi perusahaan publik. Sejak didirikan sembilan tahun lalu, Monzo telah mengumpulkan sekitar Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) dan baru-baru ini melaporkan keuntungan tahunan pertamanya.
Tahun ini sangat sibuk bagi Monzo, termasuk penggalangan dana sebesar Rp 3.12 triliun ($190 juta) pada bulan Mei dan pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah pelanggan. Saat ini, Monzo memiliki sekitar 20% orang dewasa di Inggris sebagai pelanggan dan 6% dari bisnis di negara tersebut. Perusahaan ini juga berencana untuk memperluas ke Eropa dan mempercepat peluncuran di pasar AS. CEO Monzo, TS Anil, menyatakan bahwa langkah ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi karyawan tetapi juga memenuhi permintaan investor untuk saham Monzo.