Courtesy of Reuters
Seorang hakim di New York memutuskan bahwa perusahaan Sirius XM Holdings telah melanggar hukum karena membuat proses pembatalan langganan terlalu sulit bagi pelanggan. Dalam sidang tersebut, hakim Lyle Frank menyatakan bahwa pelanggan harus berbicara lama dengan agen yang dilatih untuk mencegah pembatalan dan mendengarkan beberapa tawaran sebelum bisa membatalkan langganan. Hal ini dianggap melanggar Undang-Undang Restore Online Shoppers' Confidence yang mengharuskan proses pembatalan harus semudah proses pendaftaran.
Jaksa Agung New York, Letitia James, mengajukan gugatan terhadap Sirius karena data menunjukkan pelanggan menghabiskan waktu rata-rata 11,5 menit untuk membatalkan melalui telepon dan 30 menit secara online. James menegaskan bahwa tindakan ini bertujuan untuk melindungi konsumen agar tidak dirugikan. Sirius XM berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut, tetapi juga menyatakan akan mematuhi aturan baru yang mengharuskan proses pembatalan lebih mudah mulai 14 Januari 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh hakim terkait Sirius XM Holdings?A
Hakim menemukan bahwa Sirius XM Holdings membuat proses pembatalan langganan terlalu sulit bagi pelanggan.Q
Siapa yang mengajukan gugatan terhadap Sirius XM?A
Gugatan terhadap Sirius XM diajukan oleh Letitia James, Jaksa Agung New York.Q
Apa yang dilanggar oleh kebijakan Sirius XM menurut keputusan hakim?A
Kebijakan Sirius XM melanggar Restore Online Shoppers' Confidence Act.Q
Apa yang harus dilakukan Sirius XM setelah keputusan pengadilan?A
Sirius XM harus mengubah praktik pembatalan mereka untuk mematuhi hukum dan membayar ganti rugi yang tidak ditentukan.Q
Kapan aturan 'click-to-cancel' mulai berlaku?A
Aturan 'click-to-cancel' mulai berlaku pada 14 Januari 2025.