Courtesy of Reuters
Australia mengungkapkan kekhawatirannya terkait insiden keamanan siber yang meningkat, di mana satu dari sepuluh insiden tahun lalu melibatkan infrastruktur kritis seperti listrik, gas, air, pendidikan, dan transportasi. Menurut laporan dari Australian Signals Directorate, lebih dari 11% insiden tersebut berkaitan dengan infrastruktur penting, dengan 25% di antaranya merupakan serangan phishing. Menteri Pertahanan Richard Marles menyatakan bahwa baik penjahat siber maupun aktor negara semakin fokus pada infrastruktur kritis Australia.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Australia bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengidentifikasi pelaku serangan siber, yang sebagian besar berasal dari China, Rusia, dan Iran. China, khususnya, dikatakan telah mengembangkan teknik siber yang lebih canggih dan berfokus pada efek yang mengganggu, bukan hanya spionase siber biasa. Meskipun demikian, pemerintah China membantah tuduhan tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi perhatian Australia terkait insiden keamanan siber?A
Australia khawatir bahwa satu dari sepuluh insiden keamanan siber tahun lalu melibatkan infrastruktur kritis.Q
Berapa persen insiden keamanan siber yang melibatkan infrastruktur kritis di Australia?A
Lebih dari 11% insiden keamanan siber terkait dengan infrastruktur kritis.Q
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran tentang serangan siber di Australia?A
Kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Richard Marles.Q
Negara mana saja yang dituduh terlibat dalam serangan siber terhadap Australia?A
Negara yang dituduh terlibat adalah China, Rusia, dan Iran.Q
Apa yang dikatakan laporan tentang teknik siber yang digunakan oleh China?A
Laporan menyatakan bahwa China mengembangkan teknik siber yang konsisten dengan persiapan untuk efek disruptif.