Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Institut Teknologi Lanjutan Universitas Surrey telah mengembangkan sel surya perovskite berbasis timbal-timah dengan efisiensi konversi daya lebih dari 23%. Penemuan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperpanjang umur sel surya hingga 66%, yang berarti panel ini dapat menghasilkan lebih banyak energi dan lebih tahan lama. Profesor Ravi Silva menjelaskan bahwa penelitian ini membantu menciptakan panel yang lebih efisien dan mengurangi kebutuhan penggantian, sehingga menghasilkan energi bersih dengan lebih sedikit limbah.
Baca juga: Modul solar perovskit terbalik baru dari China mempertahankan efisiensi 94% setelah 1000 jam.
Tim peneliti juga menemukan cara untuk meningkatkan kinerja sel perovskite dengan mengatasi masalah stabilitas dan efisiensi. Mereka menemukan bahwa dengan menambahkan agen pengurangi yodium, reaksi kimia yang menyebabkan kerusakan dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan efisiensi dan umur sel. Penelitian ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, terutama dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau. Dengan kemajuan ini, diharapkan panel surya perovskite dapat menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan panel berbasis silikon yang umum digunakan saat ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicapai oleh peneliti di University of Surrey?A
Peneliti di University of Surrey berhasil mengembangkan sel surya perovskite timbal-tin dengan efisiensi konversi daya lebih dari 23%.Q
Apa keuntungan dari sel surya perovskite yang dikembangkan?A
Keuntungan dari sel surya perovskite ini adalah efisiensi yang lebih tinggi dan masa pakai yang lebih lama, sehingga mengurangi kebutuhan penggantian.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?A
Penelitian ini dipimpin oleh Hashini Perera, seorang mahasiswa Ph.D.Q
Apa tujuan dari penelitian ini terkait energi terbarukan?A
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan daya tahan panel surya, serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.Q
Di mana studi ini dipublikasikan?A
Studi ini dipublikasikan di jurnal Energy and Environmental Science.