Courtesy of TechCrunch
Startup drone dual-use Tekever dari Portugal telah mengumpulkan dana sebesar €70 juta (Rp 1.22 triliun ($74 juta) ) untuk mengembangkan produk dan memperluas pasar, terutama ke AS. Ini menunjukkan bahwa drone tanpa awak semakin canggih, terutama karena perkembangan yang cepat akibat perang di Ukraina. Pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan investasi Skotlandia, Baillie Gifford & Co., dan NATO Innovation Fund, yang fokus mendukung startup yang mengembangkan teknologi untuk pertahanan dan keamanan.
Tekever mengontrol semua aspek operasionalnya, mulai dari desain hingga perangkat lunak, sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan produk sesuai kebutuhan pelanggan. Dronenya telah digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk memantau penyelundup migran di Selat Inggris dan di medan perang di Ukraina. CEO Tekever, Ricardo Mendes, menekankan pentingnya Eropa untuk meningkatkan pertumbuhan teknologi, terutama dengan situasi perang yang dekat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh startup Tekever?A
Tekever adalah startup yang mengembangkan teknologi drone untuk aplikasi sipil dan militer.Q
Berapa jumlah pendanaan yang berhasil dikumpulkan oleh Tekever?A
Tekever berhasil mengumpulkan €70 juta ($74 juta) untuk mengembangkan produknya.Q
Siapa yang memimpin putaran pendanaan Tekever?A
Putaran pendanaan Tekever dipimpin oleh Baillie Gifford & Co. dan NATO Innovation Fund.Q
Apa tujuan dari NATO Innovation Fund?A
Tujuan dari NATO Innovation Fund adalah untuk mendukung startup yang membangun teknologi untuk pertahanan dan keamanan.Q
Apa yang dikatakan CEO Tekever tentang pertumbuhan teknologi di Eropa?A
CEO Tekever, Ricardo Mendes, mengatakan bahwa Eropa perlu meningkatkan pertumbuhan teknologi di tengah perang di Ukraina.