Courtesy of Forbes
Burung macaw merah (scarlet macaw) dikenal karena warna bulunya yang cerah dan sering dijadikan hewan peliharaan. Mereka biasanya bertelur hingga empat butir, tetapi hanya satu atau dua anak yang dapat bertahan hidup hingga dewasa. Penelitian di Peru menunjukkan bahwa orang tua macaw sering mengabaikan anak-anak mereka, membiarkan beberapa dari mereka kelaparan meskipun ada cukup makanan. Peneliti menemukan bahwa keputusan orang tua untuk mengabaikan anak-anak tertentu didasarkan pada usia dan ukuran tubuh anak-anak tersebut, di mana anak yang lebih tua dan lebih besar cenderung mendapatkan perhatian lebih.
Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti mengembangkan program pengasuhan yang membantu menyelamatkan anak-anak macaw yang terabaikan dengan memindahkan mereka ke sarang orang tua lain yang kehilangan anak-anak mereka. Program ini telah berhasil menyelamatkan 28 anak macaw selama tiga musim bertelur. Meskipun macaw merah tidak terancam punah, banyak spesies burung beo lainnya yang berada dalam bahaya, sehingga program ini dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan jumlah spesies burung beo yang terancam punah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus penelitian tentang macaw merah?A
Penelitian ini fokus pada perilaku pengasuhan macaw merah dan penyebab kematian anak burung.Q
Mengapa banyak anak macaw merah tidak bertahan hidup hingga dewasa?A
Banyak anak macaw merah tidak bertahan hidup karena orang tua mereka mengabaikan mereka, meskipun ada cukup makanan.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?A
Penelitian ini dipimpin oleh Gabriela Vigo-Trauco dan Donald Brightsmith.Q
Apa yang dilakukan untuk menyelamatkan anak macaw yang terabaikan?A
Untuk menyelamatkan anak macaw yang terabaikan, mereka dikembangkan dalam program pengasuhan dengan orang tua pengganti.Q
Mengapa program pengasuhan penting untuk konservasi burung beo?A
Program pengasuhan penting untuk konservasi burung beo karena dapat membantu meningkatkan populasi spesies yang terancam punah.