Courtesy of YahooFinance
Pasar saham di Asia diperkirakan akan naik mengikuti Wall Street setelah penjualan obligasi berhenti, yang membuat imbal hasil 10 tahun mendekati 4,5%. Para trader sedang memperhatikan berita seputar pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump. Beberapa indeks di Tokyo, Hong Kong, dan Sydney menunjukkan tanda-tanda kenaikan, sementara saham teknologi seperti Tesla mengalami peningkatan setelah kabar bahwa tim transisi Trump akan memprioritaskan kendaraan otonom. Namun, saham Nvidia mengalami penurunan menjelang laporan hasil keuangannya.
Di sisi lain, harga minyak meningkat karena ketegangan geopolitik dan melemahnya dolar, sementara harga emas juga naik setelah Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mencapai Rp 49.34 juta ($3,000) per ons tahun depan. Di Washington, tim transisi Trump mempertimbangkan penunjukan pejabat untuk posisi penting di departemen ekonomi. Beberapa perusahaan juga mengalami perubahan signifikan, seperti Spirit Airlines yang mengajukan kebangkrutan dan MicroStrategy yang membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Para investor di Asia kini menunggu apakah pemulihan pasar saham di China dan Hong Kong dapat bertahan.