Courtesy of Forbes
Administrasi Presiden Donald Trump akan melanjutkan fokus pada keamanan siber melalui Cybersecurity and Infrastructure Protection Agency (CISA), yang telah beroperasi selama enam tahun. CISA bertugas melindungi infrastruktur kritis di Amerika Serikat dari berbagai ancaman digital, termasuk serangan dari negara, penjahat terorganisir, dan teroris. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber terhadap infrastruktur penting meningkat pesat, dengan lebih dari 420 juta serangan terjadi di seluruh dunia dalam satu tahun. CISA berencana untuk memprioritaskan perlindungan infrastruktur, kerjasama antar lembaga pemerintah dan sektor swasta, serta mengembangkan strategi manajemen risiko siber.
Keamanan siber kini menjadi misi penting bagi keamanan nasional, dan CISA berkolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah dan sektor swasta untuk mengatasi ancaman ini. Pendekatan yang digunakan termasuk konsep "Zero Trust," yang tidak memberikan kepercayaan pada aset atau akun pengguna tanpa verifikasi yang ketat. Selain itu, teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi kuantum diharapkan dapat membantu dalam mendeteksi dan mengatasi ancaman siber. Dengan meningkatnya ketergantungan pada sistem luar angkasa, keamanan siber untuk satelit juga menjadi perhatian utama, dan CISA membentuk kelompok kerja untuk menangani isu ini.