Courtesy of YahooFinance
Sekitar satu dari lima orang Amerika, baik dari kalangan Partai Republik maupun Demokrat, mendapatkan berita mereka dari influencer digital, terutama di platform media sosial X. Laporan dari Pew Research Center menunjukkan bahwa influencer ini sering membahas isu-isu politik, sosial, dan peristiwa internasional. Sebagian besar influencer adalah pria dan tidak memiliki latar belakang dari organisasi media. Selama kampanye presiden, kedua partai politik berusaha menarik perhatian influencer untuk menjangkau pemilih yang lebih muda yang lebih suka mendapatkan berita dari sumber non-tradisional.
Baca juga: Pemeriksaan Fakta 'Cara Terbaik' Untuk Melawan Misinformasi Kesehatan, Kata Orang Amerika
Laporan tersebut juga mencatat bahwa kelompok minoritas rasial, orang dewasa muda, dan mereka dengan pendapatan lebih rendah lebih cenderung mendapatkan berita dari influencer. Meskipun banyak yang merasa bahwa influencer membantu mereka memahami peristiwa terkini, ada juga kekhawatiran tentang potensi penyebaran informasi yang salah karena banyak influencer tidak terikat pada standar editorial. Pew menemukan bahwa 70% responden percaya bahwa berita dari influencer berbeda dari yang mereka dapatkan di tempat lain, dan TikTok menjadi satu-satunya platform di mana influencer yang cenderung konservatif tidak lebih banyak dibandingkan yang liberal.