Courtesy of YahooFinance
Setelah pemilihan presiden AS, saham perusahaan energi terbarukan seperti angin dan solar mengalami penurunan. Namun, para manajer aset berfokus pada sektor lain dari transisi energi yang dianggap akan tetap berkembang, yaitu infrastruktur jaringan listrik. Mereka percaya bahwa investasi dalam jaringan listrik di AS akan menghindari dampak negatif dari kebijakan tarif yang mungkin diterapkan oleh presiden terpilih, Donald Trump. Sejak pemilihan, saham perusahaan yang memproduksi peralatan jaringan listrik telah meningkat, sementara indeks energi bersih secara keseluruhan mengalami penurunan.
Permintaan energi di AS diperkirakan akan meningkat pesat, terutama karena perusahaan teknologi yang membangun pusat data untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan. Meskipun Trump berencana untuk membatalkan dana dari undang-undang iklim yang ditandatangani oleh Biden, analis percaya bahwa akses ke listrik murah tidak mungkin dicapai tanpa pengembangan energi terbarukan. Dengan dukungan pemerintah yang signifikan untuk pengembangan jaringan listrik, para investor optimis bahwa sektor ini akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.