Courtesy of TechCrunch
Sejak pandemi, banyak restoran di seluruh dunia mengalami kekurangan tenaga kerja. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa perusahaan rintisan telah menciptakan solusi otomatisasi yang dapat mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan di dapur. Salah satu contohnya adalah Botinkit, yang mengembangkan robot bernama Omni. Robot ini tidak terlihat seperti robot biasa, melainkan lebih mirip dengan kios layanan mandiri yang dilengkapi layar sentuh. Omni dapat memasak berbagai jenis makanan dengan sedikit bantuan dari manusia, sehingga dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja di dapur hingga setengahnya.
Shirley Chen, CEO Botinkit, berpendapat bahwa dapur di masa depan tidak akan terlihat seperti sekarang ini. Dengan latar belakang sebagai pemilik restoran dan seorang strategis di perusahaan akuntansi besar, dia menyadari tantangan yang dihadapi restoran. Perusahaan ini baru-baru ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 345.35 miliar ($21 juta) untuk memperluas jangkauannya ke pasar internasional, termasuk Eropa dan Amerika Serikat, setelah sebelumnya sukses di Asia.