Courtesy of TechCrunch
Pada hari Kamis, WhatsApp berhasil memenangkan kasus hukum dengan meyakinkan hakim federal AS untuk merilis tiga dokumen pengadilan yang mengungkapkan informasi baru tentang Pegasus, spyware yang dibuat oleh NSO Group dari Israel. Dokumen-dokumen tersebut mencakup kesaksian karyawan NSO dan pesan WhatsApp yang diperoleh WhatsApp melalui subpoena. Dalam dokumen tersebut, terungkap bahwa NSO telah memutuskan akses sepuluh pelanggan pemerintah dari penggunaan Pegasus karena penyalahgunaan layanan. WhatsApp menggugat NSO pada tahun 2019, menuduh mereka melanggar hukum anti-hacking dan mengakses server WhatsApp untuk menyerang pengguna, termasuk jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.
Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa NSO mengembangkan alat peretasan yang dapat digunakan untuk mengakses data pribadi di ponsel target. Salah satu alat tersebut, yang disebut "Hummingbird," memungkinkan NSO untuk menginstal Pegasus di banyak perangkat target. Meskipun NSO mengklaim tidak terlibat dalam serangan siber, dokumen baru ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kontrol penuh atas proses pengambilan data. WhatsApp kini meminta hakim untuk memberikan keputusan akhir dalam kasus ini, dan informasi yang terungkap dapat membantu kasus hukum lain terhadap NSO di negara lain.