Courtesy of Forbes
Aravind Padmanabhan, seorang eksekutif di nVent, menjelaskan tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menciptakan pusat data yang lebih ramah lingkungan. Permintaan listrik diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik dan infrastruktur energi terbarukan. Pusat data yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) juga mengkonsumsi banyak energi, sehingga penting untuk merancang sistem pendinginan yang efisien. Pendinginan cairan menjadi solusi yang lebih baik dibandingkan pendinginan udara, karena dapat mengurangi penggunaan energi dan biaya, serta mengurangi dampak lingkungan.
Ada beberapa jenis sistem pendinginan cairan, seperti pendinginan cairan-ke-udara dan pendinginan langsung-ke-chip, yang masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Pusat data perlu memilih sistem pendinginan yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, pemimpin teknologi harus terus mendorong inovasi dalam teknologi pendinginan cairan dan mencari cara untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan pusat data, seperti untuk pemanasan rumah. Dengan demikian, menciptakan pusat data yang lebih berkelanjutan menjadi tantangan penting bagi para pemimpin teknologi di masa depan.