Courtesy of Reuters
ASML, perusahaan pembuat peralatan chip komputer yang berbasis di Belanda, optimis tentang pertumbuhan penjualan dalam lima tahun ke depan meskipun ada ancaman pembatasan perdagangan dengan China. CEO ASML, Christophe Fouquet, menyatakan bahwa mereka memperkirakan pertumbuhan penjualan rata-rata antara 8% hingga 14% setiap tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan untuk chip AI, yang diperkirakan akan menyumbang 40% dari total pasar chip global yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) pada tahun 2030.
Meskipun ASML tidak dapat menjual peralatan canggihnya di China karena pembatasan dari pemerintah AS dan Belanda, mereka masih dapat menjual produk yang lebih tua tanpa batasan. Perusahaan ini juga memproyeksikan pendapatan antara 44 hingga 60 miliar euro pada tahun 2030. Meskipun hasil kuartal ketiga mereka tidak memenuhi ekspektasi, para analis tetap optimis dengan prospek pertumbuhan ASML di masa depan, terutama jika tidak ada intervensi pemerintah baru terkait pengiriman ke China.