Courtesy of Reuters
Polymarket, sebuah platform taruhan, sedang diselidiki oleh pihak berwenang karena diduga melanggar aturan terkait taruhan pemilihan presiden AS. Platform ini terkenal karena memberikan peluang tinggi bagi Donald Trump untuk menang dalam pemilihan yang berlangsung pada 5 November 2024. Penyelidikan ini sudah dimulai sebelum pemilihan dan mencakup pemeriksaan terhadap CEO Polymarket, Shayne Coplan, di mana agen federal menyita perangkat elektroniknya. Polymarket mengklaim bahwa mereka tidak mengizinkan warga AS untuk bertaruh pada pemilihan, meskipun ada laporan bahwa mereka mungkin telah melanggar aturan tersebut.
Sebelum pemilihan, Polymarket menunjukkan bahwa peluang Trump jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kandidat Demokrat, Kamala Harris, yang berbeda dengan hasil jajak pendapat. Pihak berwenang, termasuk FBI, sedang menyelidiki apakah Polymarket memungkinkan pengguna dari AS untuk bertaruh, meskipun mereka mengklaim telah mengambil langkah untuk memastikan bahwa pengguna tidak menggunakan VPN untuk menyembunyikan lokasi mereka. Di sisi lain, ada juga platform taruhan lain, Kalshi, yang baru-baru ini memenangkan gugatan terhadap larangan taruhan pemilihan di AS, yang memungkinkan warga untuk mulai bertaruh pada perlombaan politik.