Courtesy of Forbes
Pencemaran limbah di Sungai Thames telah menjadi masalah selama berabad-abad. Sebuah instalasi seni baru di Science Gallery London mengeksplorasi sejarah dan dampak limbah manusia di sungai tersebut. Pada musim panas 1858, bau limbah manusia yang tidak diolah dari Thames sangat menyengat sehingga gedung Parlemen terpaksa merendam tirai mereka dengan kapur untuk mengurangi baunya. Meskipun situasinya tidak seburuk itu sekarang, pada tahun 2024, Thames masih menghadapi masalah limbah, seperti saat perlombaan perahu tahunan antara Universitas Oxford dan Cambridge, di mana para pendayung diperingatkan untuk tidak masuk ke air karena tingginya kadar bakteri E. coli.
Baca juga: Instalasi seni terdalam di dunia dibuang 4,4.83 km (3 mil) di bawah laut dekat Palung Mariana.
Seniman Gayle Chong Kwan menciptakan instalasi berjudul "I am the Thames and the Thames is me" untuk pameran Vital Signs, yang mengajak pengunjung untuk memahami hubungan antara manusia dan limbah. Dalam instalasi ini, pengunjung dapat melihat "penjaga sungai" berukuran manusia dan kolase kesaksian tentang pencemaran di Thames. Chong Kwan juga bekerja sama dengan peneliti untuk memahami bagaimana limbah diolah saat ini. Selain itu, ada juga karya lain di pameran yang membahas hubungan kita dengan lingkungan, seperti "Sh*t Happens!" yang mengeksplorasi cara menggunakan limbah tubuh kita untuk kompos. Pameran ini mengingatkan kita bahwa tindakan kita, baik sebagai masalah maupun solusi, memiliki dampak pada dunia, dan mengajak kita untuk berpikir tentang jejak yang kita tinggalkan.