Courtesy of YahooFinance
Shell Plc sedang mencari cara untuk menjual proyek-proyek karbon berbasis alamnya karena pasar untuk pengurangan emisi sedang menyusut. Perusahaan ini telah mengubah fokusnya di bawah kepemimpinan CEO Wael Sawan, yang lebih memilih untuk mengutamakan keuntungan bisnis daripada berinvestasi di sektor energi terbarukan seperti pengembangan angin lepas pantai. Shell sebelumnya meluncurkan portofolio proyek karbon pada tahun 2018 dan berambisi untuk menghasilkan 120 juta kredit karbon setiap tahun, tetapi kini mereka mempertimbangkan untuk menjual sebagian besar proyek tersebut, yang sebagian besar menghasilkan kredit REDD+ untuk menghindari deforestasi.
Harga kredit REDD+ telah turun drastis, dan permintaan untuk kredit ini juga menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Shell sedang dalam pembicaraan dengan investor potensial dan mempertimbangkan beberapa opsi untuk penjualan, termasuk kemungkinan untuk tetap membeli kredit meskipun menjual sebagian besar proyek. Perubahan ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri karbon, di mana perusahaan-perusahaan besar mulai beralih ke solusi pengurangan karbon yang lebih terencana, seperti penangkapan karbon langsung dari udara, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi yang lebih efisien dan terjangkau.