Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Banyak perusahaan di berbagai sektor melakukan pemotongan tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi.
- Perubahan teknologi, terutama AI, menjadi faktor utama dalam keputusan pemotongan tenaga kerja.
- Dukungan untuk karyawan yang terkena dampak PHK menjadi perhatian penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut.
Amerika Serikat - PHK dan pengurangan tenaga kerja terus berlanjut pada tahun 2025 di berbagai sektor seperti teknologi, media, keuangan, manufaktur, ritel, dan energi. Langkah-langkah penghematan biaya ini terjadi di tengah perubahan teknologi yang cepat, terutama karena meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan. Sebuah survei dari World Economic Forum menunjukkan bahwa 41% perusahaan di seluruh dunia mengharapkan untuk mengurangi tenaga kerja mereka dalam lima tahun ke depan karena meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan.
Beberapa perusahaan besar yang melakukan PHK termasuk Meta, Microsoft, BlackRock, dan Block. Perusahaan-perusahaan ini mengurangi tenaga kerja mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Selain itu, pekerjaan di bidang teknologi besar, fintech, dan AI diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2030, menunjukkan bahwa meskipun ada PHK, ada juga peluang pertumbuhan di sektor-sektor tertentu.
Perusahaan lain yang melakukan PHK termasuk Coty, Adidas, Ally, Automattic, Blue Origin, Boeing, BP, Bridgewater, Chevron, CNN, Estée Lauder, GrubHub, HPE, Johns Hopkins University, Kohl's, Microchip Technology, Morgan Stanley, Porsche, Salesforce, Sonos, Southwest Airlines, Starbucks, Stripe, The Washington Post, Wayfair, dan Workday. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan ini berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan teknologi untuk tetap kompetitif di masa depan.