Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak dipengaruhi oleh keputusan OPEC+ dan kebijakan perdagangan AS.
- Kazakhstan menunjukkan ketidakpatuhan terhadap kuota produksi OPEC+, yang dapat memicu ketegangan di dalam kelompok.
- Pengurangan tarif impor oleh AS dapat berdampak positif pada pasar minyak global.
Houston, Texas, Amerika Serikat - Harga minyak turun hampir 2% pada hari Rabu karena sumber mengatakan OPEC+ dapat mempercepat peningkatan produksi minyak bulan depan. Namun, kerugian ini dibatasi setelah laporan bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin memotong tarif impor China untuk meredakan ketegangan dengan Beijing.
Brent crude futures turun Rp 18.75 ribu ($1.14) atau 1.69% menjadi Rp 1.09 juta ($66.30) , sementara West Texas Intermediate crude turun Rp 19.24 ribu ($1.17) atau 1.84% menjadi Rp 1.03 juta ($62.50) . Beberapa anggota OPEC+ akan menyarankan agar kelompok tersebut mempercepat peningkatan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juni.
Stok minyak mentah AS naik 244.000 barel menjadi 443.1 juta barel, sementara persediaan bensin dan distilat turun lebih dari yang diharapkan. Selain itu, pemerintah AS mempertimbangkan untuk memotong tarif impor China, yang dapat membantu menstabilkan harga minyak di masa depan.