Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Yi Shouliang meninggalkan posisi penting di AS untuk kembali ke China di tengah ketegangan internasional.
- Penelitian Yi di bidang teknologi energi berkelanjutan menunjukkan pentingnya inovasi dalam penangkapan karbon.
- Keputusan Yi untuk kembali ke China mencerminkan dampak geopolitik terhadap karir ilmuwan.
Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat - Yi Shouliang, seorang ilmuwan senior, telah kembali ke Tiongkok untuk mengambil peran baru di Universitas Sichuan setelah meninggalkan posisinya di Departemen Energi AS. Keputusan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan AS tahun ini.
Sebelumnya, Yi bekerja sebagai profesor tambahan di Universitas Pittsburgh selama kurang dari 12 bulan dan membubarkan usaha komersialnya di AS. Ia juga pernah menjadi ilmuwan utama dan pemimpin proyek di National Energy Technology Laboratory (NETL), di mana ia fokus pada program Air-Energi dan pengembangan teknologi untuk program CCUS.
Kepergian Yi dari AS dan perannya di NETL tidak tercatat secara resmi di situs web DOE dan NETL, meskipun ia memiliki banyak paten dan proposal proyek. Keputusan karirnya yang mendadak ini menimbulkan spekulasi di tengah ketegangan politik antara kedua negara.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Yi Shouliang?A
Yi Shouliang adalah seorang ilmuwan senior yang baru-baru ini kembali ke China.Q
Apa yang dilakukan Yi Shouliang di Departemen Energi?A
Di Departemen Energi, Yi Shouliang fokus pada program penangkapan karbon dan manajemen air.Q
Mengapa Yi Shouliang meninggalkan AS?A
Yi Shouliang meninggalkan AS karena ketegangan yang meningkat antara China dan AS.Q
Apa fokus penelitian Yi di NETL?A
Fokus penelitian Yi di NETL adalah pada pengembangan membran dan material adsorpsi untuk program CCUS.Q
Di mana Yi Shouliang akan bekerja setelah meninggalkan AS?A
Setelah meninggalkan AS, Yi Shouliang akan bekerja di Universitas Sichuan.