Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan sinyal molekul di K2-18b dapat menunjukkan potensi kehidupan di luar Bumi.
- Teleskop James Webb memainkan peran penting dalam menganalisis atmosfer planet lain.
- Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hasil temuan dan memahami lebih dalam tentang kehidupan di luar angkasa.
Cambridge, Inggris - Para ilmuwan dari Cambridge menemukan bukti baru yang berpotensi menjadi jejak kehidupan lain di luar angkasa. Mereka mempelajari atmosfer planet K2-18b menggunakan Teleskop James Webb Space milik NASA dan mendeteksi sinyal molekul yang di Bumi hanya diproduksi oleh organisme sederhana.
Planet K2-18b berukuran 2,5 kali Bumi dan berjarak 700 juta0.00 km (mil) dari Bumi. Atmosfernya tampaknya mengandung tanda kimia dari dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS), yang di Bumi diproduksi oleh fitoplankton dan bakteri laut. Jumlah gas yang terdeteksi di atmosfer K2-18b ribuan kali lebih tinggi daripada yang ada di Bumi.
Penemuan ini menimbulkan perdebatan ilmiah yang kuat, dengan beberapa ilmuwan berpendapat bahwa K2-18b adalah planet gas raksasa mini tanpa permukaan. Namun, jika bisa dikonfirmasi bahwa ada kehidupan di K2-18b, ini akan menjadi bukti bahwa kehidupan sangat umum terjadi di galaksi ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim ilmuwan dari Cambridge terkait K2-18b?A
Tim ilmuwan dari Cambridge menemukan sinyal molekul yang hanya diproduksi oleh organisme sederhana di atmosfer K2-18b.Q
Mengapa penemuan ini dianggap penting?A
Penemuan ini dianggap penting karena dapat menjadi bukti adanya potensi kehidupan lain di luar angkasa.Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang K2-18b?A
Penelitian tentang K2-18b dipimpin oleh Profesor Nikku Madhusudhan dari Institut Astronomi Universitas Cambridge.Q
Apa saja molekul yang terdeteksi di atmosfer K2-18b?A
Molekul yang terdeteksi di atmosfer K2-18b adalah dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS).Q
Apa harapan Profesor Madhusudhan terkait penelitian ini?A
Profesor Madhusudhan berharap untuk menemukan bukti lebih kuat dalam waktu 1-2 tahun ke depan.