Courtesy of YahooFinance
Mata uang Thailand, yaitu baht, mengalami penurunan terbesar di antara negara-negara Asia karena kekhawatiran investor terhadap independensi bank sentral Thailand yang semakin terancam. Pada hari Selasa, baht jatuh lebih dari 1% menjadi 34,739 per dolar, yang merupakan level terlemah sejak 19 Agustus. Penurunan ini terjadi setelah kabar bahwa Kittiratt Na-Ranong, mantan menteri keuangan yang kritis terhadap kebijakan moneter ketat bank sentral, akan diangkat sebagai ketua Bank of Thailand yang baru. Investor merasa khawatir karena pemerintah Thailand mendorong penurunan suku bunga, yang membuat mereka lebih memilih untuk berinvestasi dalam dolar dibandingkan baht.
Baca juga: Kekacauan Terbesar Pasar Saham Dunia Memperdalam Saat Upaya Penyelamatan Pasar Thailand Gagal
Baht telah turun lebih dari 7% pada kuartal ini, menjadikannya sebagai performa terburuk di Asia. Penunjukan Kittiratt sebagai ketua baru dapat memicu harapan pasar untuk penurunan suku bunga lebih lanjut di tahun depan. Selain itu, Thailand juga sangat terpengaruh oleh kebijakan tarif perdagangan yang mungkin diterapkan oleh Donald Trump, yang semakin memperburuk situasi bagi baht.