Decentralized AI Tokens: The Future Beyond Crypto Fads
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Decentralized AI Tokens: The Future Beyond Crypto Fads

To highlight the potential and resilience of decentralized AI tokens compared to other speculative crypto trends like NFTs.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
14 April 2025 pukul 19.43 WIB
44 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kava Labs berfokus pada pengembangan AI terdesentralisasi yang transparan dan open-source.
  • Token AI memiliki potensi untuk bertahan lebih lama dibandingkan dengan tren crypto lainnya seperti NFT.
  • Transparansi dalam teknologi AI sangat penting untuk menghindari manipulasi dan memastikan manfaat bagi masyarakat.
United States - Artificial Intelligence tokens are believed to have long-term staying power and won't be another crypto fad like non-fungible tokens (NFTs). Despite the industry having seen its share of flops, Kava Labs co-founder Scott Stuart believes that decentralized AI's fundamental utility ensures its resilience. Market data shows that some AI-related tokens have significantly dropped in value, but KAVA has performed relatively well.
Kava Labs, initially known for Cosmos-based decentralized finance (DeFi), pivoted to decentralized AI to differentiate itself amidst ongoing crypto market consolidation. Since its pivot, Kava has launched its Kava AI platform and marketplace, featuring a blockchain-native chatbot and decentralized GPU infrastructure. Stuart emphasizes the importance of a compelling narrative for altcoins and believes decentralized AI offers a clear value proposition.
Stuart and other experts argue that closed-source AI can be manipulated in ways that are not transparent to users. Kava Labs promotes an open-source approach, allowing anyone to verify AI model parameters. Recognizing the increasing regulatory focus on AI transparency, Stuart sees an opportunity to build decentralized AI infrastructure in the U.S., aiming for a future where AI is open, transparent, and decentralized.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan Scott Stuart tentang masa depan token AI?
A
Scott Stuart percaya bahwa token AI memiliki daya tahan jangka panjang dan tidak akan menjadi fad seperti NFT.
Q
Mengapa Kava Labs beralih dari proyek DeFi ke AI terdesentralisasi?
A
Kava Labs beralih ke AI terdesentralisasi untuk membedakan diri di pasar crypto yang semakin kompetitif.
Q
Apa yang menjadi tantangan bagi altcoin menurut Stuart?
A
Stuart menyatakan bahwa altcoin menghadapi tantangan tanpa narasi yang menarik, sehingga AI terdesentralisasi menjadi penting.
Q
Mengapa transparansi dalam AI dianggap penting?
A
Transparansi dalam AI penting untuk memastikan bahwa model tidak dioptimalkan untuk kepentingan tertentu tanpa pengetahuan pengguna.
Q
Apa yang menjadi fokus utama Kava Labs dalam pengembangan AI?
A
Kava Labs fokus pada membangun infrastruktur AI terdesentralisasi yang dapat diaudit dan open-source.

Rangkuman Berita Serupa

Investasi AI melonjak 62% menjadi Rp 1.81 quadriliun ($110 miliar)  pada tahun 2024, sementara pendanaan startup secara keseluruhan turun 12%.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
81 dibaca
Investasi AI melonjak 62% menjadi Rp 1.81 quadriliun ($110 miliar) pada tahun 2024, sementara pendanaan startup secara keseluruhan turun 12%.
DeepSeek Hanya Awal Dari Perlombaan AIForbes
Teknologi
2 bulan lalu
106 dibaca
DeepSeek Hanya Awal Dari Perlombaan AI
Model R1 dari DeepSeek Menciptakan Lanskap Investasi yang Tidak Pasti untuk AIForbes
Teknologi
2 bulan lalu
87 dibaca
Model R1 dari DeepSeek Menciptakan Lanskap Investasi yang Tidak Pasti untuk AI
Agar AS dapat merebut kembali supremasi teknologi, ia harus mengadopsi desentralisasi dan AI sumber terbuka.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
138 dibaca
Agar AS dapat merebut kembali supremasi teknologi, ia harus mengadopsi desentralisasi dan AI sumber terbuka.
Startup AI di AS melihat peluang dalam kesuksesan DeepSeek.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
92 dibaca
Startup AI di AS melihat peluang dalam kesuksesan DeepSeek.
Bagaimana DeepSeek mengubah lanskap AI di Silicon ValleyTechCrunch
Teknologi
2 bulan lalu
103 dibaca
Bagaimana DeepSeek mengubah lanskap AI di Silicon Valley