Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- TSMC terlibat dalam penyelidikan terkait kontrol ekspor yang dapat mengakibatkan denda besar.
- Hubungan antara TSMC, Huawei, dan Sophgo menunjukkan kompleksitas dalam rantai pasokan teknologi.
- Pemerintah AS semakin ketat dalam mengawasi ekspor teknologi ke Tiongkok.
Taiwan, United States - Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) mungkin harus membayar denda sebesar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) atau lebih untuk menyelesaikan penyelidikan kontrol ekspor AS terkait dengan chip yang dibuatnya yang digunakan dalam prosesor AI Huawei. TSMC tidak memberikan komentar lebih lanjut karena sedang dalam 'periode tenang'.
Masalah ini pertama kali muncul pada akhir 2024 dan melibatkan TSMC, Huawei, dan Xiamen Sophgo Technologies. TSMC berkomitmen untuk mematuhi semua aturan dan regulasi yang berlaku, termasuk kontrol ekspor.
Departemen Perdagangan AS memerintahkan TSMC untuk menghentikan pengiriman chip canggih ke pelanggan China pada November 2024. Pada Januari 2025, AS menambahkan lebih dari dua puluh perusahaan China, termasuk Zhipu AI dan Sophgo, ke daftar hitam.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus penyelidikan terhadap TSMC?A
Fokus penyelidikan adalah terkait kontrol ekspor chip yang diproduksi TSMC yang digunakan dalam prosesor AI Huawei.Q
Mengapa TSMC mungkin harus membayar denda sebesar $1 miliar?A
TSMC mungkin harus membayar denda karena chip yang mereka buat digunakan dalam produk Huawei yang melanggar kontrol ekspor.Q
Apa hubungan antara TSMC, Huawei, dan Sophgo?A
TSMC memproduksi chip yang digunakan oleh Sophgo, yang kemudian digunakan dalam prosesor AI Huawei.Q
Apa yang dilakukan U.S. Department of Commerce terkait TSMC?A
U.S. Department of Commerce memerintahkan TSMC untuk menghentikan pengiriman chip canggih ke pelanggan Tiongkok, termasuk Sophgo.Q
Apa yang ditemukan oleh TechInsights dalam prosesor AI Huawei?A
TechInsights menemukan chipset berbasis TSMC di dalam prosesor AI Huawei 910B.