Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan tarif Presiden Trump dapat memperburuk inflasi dan mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan.
- Bill Gross memperingatkan investor untuk tidak mencoba 'menangkap pisau yang jatuh' di pasar saham.
- Kondisi ekonomi saat ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan pengangguran yang meningkat dan inflasi yang kembali muncul.
Pasar saham mengalami penurunan signifikan setelah Presiden Trump mengumumkan tarif tinggi pada 2 April. Pengumuman ini membuat investor khawatir tentang pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan di masa depan. Penurunan ini menciptakan peluang bagi investor yang berani untuk membeli saham dengan harga lebih rendah, meskipun ada risiko bahwa tarif tersebut dapat memperburuk kondisi ekonomi dan menyebabkan resesi.
Bill Gross, seorang manajer investasi berpengalaman, memberikan peringatan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk mencoba membeli saham yang sedang jatuh. Dia mengingatkan bahwa meskipun membeli saham saat harga turun bisa menguntungkan, proses pemulihan bisa memakan waktu lama dan tidak semua saham akan kembali ke harga sebelumnya. Gross juga menyebutkan bahwa situasi saat ini mirip dengan peristiwa ekonomi besar di masa lalu, seperti krisis di tahun 1971.
Kondisi ekonomi saat ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan meningkatnya angka pengangguran dan inflasi yang kembali naik. Meskipun ada harapan untuk negosiasi yang dapat mengurangi tarif, Gross skeptis bahwa Presiden Trump akan mundur dari posisinya. Ini menambah ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya di pasar dan ekonomi.