Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Pengembangan mikroprosesor 2D oleh ilmuwan Tiongkok membuka jalan baru dalam inovasi semikonduktor.
- Material 2D memiliki potensi besar untuk meningkatkan kinerja sirkuit di masa depan.
- Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi semikonduktor tanpa bergantung pada teknologi lithografi canggih.
Ilmuwan China telah mengembangkan mikroprosesor semikonduktor dua dimensi (2D) yang paling kompleks di dunia. Chip ini sangat tipis, kurang dari satu nanometer, dan akan segera diproduksi dalam skala pilot. Keunggulan utama dari chip ini adalah proses pembuatannya tidak memerlukan teknologi lithografi ultraviolet ekstrem (EUV) yang canggih, sehingga memberikan jalan baru bagi inovasi semikonduktor di China.
Seiring dengan semakin sulitnya miniaturisasi sirkuit berbasis silikon, para peneliti di seluruh dunia mulai beralih ke bahan 2D seperti molybdenum disulfida dan tungsten diselenida. Bahan-bahan ini sangat tipis, hanya setebal satu atom, dan memiliki sifat fisik yang luar biasa, yang memungkinkan peningkatan kinerja chip generasi berikutnya.
Sebelumnya, sirkuit digital semikonduktor 2D yang paling kompleks hanya memiliki 115 transistor, yang dikembangkan oleh Universitas Teknologi Wina pada tahun 2017. Profesor Bao Wenzhong dari Universitas Fudan menjelaskan bahwa membuat objek dari bahan 2D itu lebih sulit dibandingkan dengan bahan silikon tradisional, karena bahan 2D lebih rapuh dan menantang dalam proses pembuatan chip.