Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Regulator bank AS berencana untuk mengembalikan aturan lama terkait pinjaman yang adil.
- Aturan baru yang diusulkan bertujuan untuk melindungi layanan perbankan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
- Praktik redlining masih menjadi isu penting dalam regulasi perbankan di AS.
Pada tanggal 28 Maret, regulator bank di Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan pembaruan aturan pinjaman yang adil yang diperkenalkan pada tahun 2023 dan mengembalikan aturan sebelumnya. Keputusan ini diambil setelah adanya tantangan hukum dari industri perbankan yang menganggap aturan baru tersebut melebihi kewenangan regulator dan dapat menghambat pemberian pinjaman. Aturan yang dimaksud adalah bagian dari Undang-Undang Reinvestasi Komunitas (CRA) yang mengharuskan bank untuk melayani komunitas lokal.
Aturan baru tersebut dirancang untuk memperbarui persyaratan CRA dan mengakomodasi perkembangan perbankan online. Dengan aturan yang lebih ketat, bank diharuskan memberikan layanan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di area yang lebih luas, tidak hanya di cabang fisik mereka. Namun, kelompok perbankan dan bisnis menggugat aturan ini, dan seorang hakim di Texas telah memblokir pelaksanaannya.
CRA bertujuan untuk mencegah praktik diskriminasi yang dikenal sebagai "redlining," di mana bank menolak atau memberikan pinjaman terbatas kepada daerah atau populasi tertentu, terutama yang berasal dari kelompok minoritas. Penilaian buruk terhadap CRA dapat membuat bank terhalang untuk melakukan merger atau kesepakatan lainnya.