Courtesy of Reuters
Bank-bank besar di Amerika Serikat dan beberapa kelompok bisnis telah mengajukan gugatan terhadap Federal Reserve (Fed), yang merupakan bank sentral AS. Mereka mengklaim bahwa tes tahunan yang dilakukan Fed untuk menilai ketahanan bank terhadap krisis ekonomi tidak sesuai dengan prosedur hukum yang benar. Gugatan ini muncul setelah keputusan Mahkamah Agung yang membatasi kekuasaan lembaga pemerintah dalam menafsirkan hukum, sehingga bank-bank merasa lebih berani untuk menantang regulasi yang ada.
Baca juga: Regulator bank AS akan mencabut aturan pinjaman yang adil yang diperbarui setelah litigasi bank.
Dalam gugatan tersebut, para penggugat meminta agar Fed lebih transparan mengenai metode dan skenario yang digunakan dalam tes tersebut. Mereka tidak ingin menghapus program tes ini, tetapi ingin prosesnya lebih terbuka dan dapat menerima masukan dari publik. Meskipun Fed berencana untuk melakukan perubahan sebelum ujian tahun 2025, industri perbankan tetap melanjutkan gugatan ini untuk memastikan bahwa masalah yang ada dapat diatasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi inti dari gugatan terhadap Federal Reserve?A
Gugatan ini menantang prosedur dan transparansi pengujian stres yang dilakukan oleh Federal Reserve.Q
Siapa saja pihak yang terlibat dalam gugatan ini?A
Pihak yang terlibat dalam gugatan ini termasuk Bank Policy Institute, U.S. Chamber of Commerce, dan American Bank Association.Q
Apa yang diminta oleh penggugat terkait pengujian stres?A
Penggugat meminta agar model dan skenario yang digunakan dalam pengujian stres menjadi publik dan dapat menerima umpan balik.Q
Mengapa pengujian stres dianggap penting bagi bank?A
Pengujian stres penting karena menentukan seberapa banyak modal yang harus disisihkan oleh bank untuk memenuhi kewajiban mereka.Q
Apa dampak dari keputusan Mahkamah Agung terhadap kekuasaan regulator?A
Keputusan Mahkamah Agung membatasi kekuasaan regulator dan memberikan keberanian kepada bank untuk menantang keputusan mereka di pengadilan.