Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- xAI mengakuisisi X untuk meningkatkan integrasi produk AI.
- Elon Musk terus memperkuat posisinya dalam industri teknologi dan AI.
- Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi bagi para pemegang saham.
Elon Musk, yang juga pemilik Tesla dan SpaceX, baru saja mengumumkan bahwa perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya, xAI, telah mengakuisisi platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dalam sebuah kesepakatan bernilai Rp 740.02 triliun ($45 miliar) . Kesepakatan ini termasuk utang sebesar Rp 197.34 triliun ($12 miliar) , sehingga nilai X sendiri menjadi Rp 542.68 triliun ($33 miliar) . Musk menyatakan bahwa penggabungan ini akan membantu xAI dalam melatih chatbot mereka yang bernama Grok.
Baca juga: Sekelompok mantan karyawan OpenAI mendukung gugatan Musk untuk menghentikan restrukturisasi OpenAI.
Musk menjelaskan bahwa masa depan xAI dan X saling terkait, dan mereka akan menggabungkan data, model, dan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan AI mereka. Meskipun banyak rincian tentang kesepakatan ini masih belum jelas, seperti bagaimana pemimpin X akan diintegrasikan ke dalam perusahaan baru, investor melihat ini sebagai langkah untuk memperkuat kepemimpinan Musk di perusahaan-perusahaannya.
Selain itu, xAI bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya di bidang AI, seperti OpenAI yang didukung oleh Microsoft. Musk juga baru-baru ini mencoba untuk membeli OpenAI, tetapi tawarannya ditolak. Dengan akuisisi ini, xAI berharap dapat memperluas distribusi produk mereka melalui platform X dan mendapatkan lebih banyak data dari pengguna.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diakuisisi oleh xAI?A
xAI mengakuisisi platform media sosial X.Q
Siapa yang memimpin xAI?A
Elon Musk memimpin xAI.Q
Apa nilai akuisisi X oleh xAI?A
Nilai akuisisi X oleh xAI adalah $33 miliar.Q
Apa tujuan dari akuisisi ini?A
Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pelatihan chatbot Grok.Q
Siapa investor terbesar di X dan xAI?A
Investor terbesar di X dan xAI adalah Prince Alwaleed bin Talal.