Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Tokyo Gas berencana untuk hampir menggandakan laba bersihnya dalam beberapa tahun ke depan.
- Perusahaan ini akan fokus pada ekspansi di pasar AS dan perdagangan LNG global.
- Elliott Management mendorong Tokyo Gas untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui divestasi real estat.
Tokyo Gas, penyedia gas kota terbesar di Jepang, berencana untuk hampir menggandakan laba bersihnya pada tahun fiskal 2026. Mereka menargetkan laba bersih mencapai 131 miliar yen (sekitar 871 juta dolar) dari 72 miliar yen pada tahun yang berakhir bulan Maret ini. Perusahaan juga berencana untuk meningkatkan dividen per saham dan melakukan pembelian kembali saham senilai hingga 120 miliar yen pada paruh pertama tahun fiskal 2026.
Baca juga: Tokyo Gas akan menjual saham gas shale AS kepada Shizuoka Gas seharga Rp 2.14 triliun ($130 juta) .
Selain itu, Tokyo Gas ingin memperluas bisnisnya di Amerika Serikat dengan meningkatkan koordinasi antara perdagangan gas alam cair dan bisnis gas serpih. Mereka juga berencana untuk berinvestasi lebih dari 1,1 triliun yen dan memberikan pengembalian kepada pemegang saham lebih dari 200 miliar yen dalam periode 2026-2028. Meskipun ada tekanan dari investor untuk menjual sebagian portofolio real estatnya, perusahaan tidak menyebutkan hal ini dalam presentasinya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa target laba bersih Tokyo Gas untuk tahun fiskal 2025-26?A
Target laba bersih Tokyo Gas untuk tahun fiskal 2025-26 adalah 131 miliar yen.Q
Di mana Tokyo Gas berencana untuk memperluas operasinya?A
Tokyo Gas berencana untuk memperluas operasinya di Amerika Serikat.Q
Berapa dividen yang direncanakan Tokyo Gas untuk tahun fiskal saat ini?A
Dividen yang direncanakan Tokyo Gas untuk tahun fiskal saat ini adalah 80 yen per saham.Q
Apa rencana buyback saham Tokyo Gas?A
Rencana buyback saham Tokyo Gas adalah hingga 120 miliar yen pada paruh pertama tahun fiskal 2026.Q
Siapa yang membeli saham di Tokyo Gas dan mendorong perubahan?A
Elliott Management membeli saham di Tokyo Gas dan mendorong perusahaan untuk menjual sebagian portofolio real estatnya.