Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Besaran Bonus Hari Raya untuk pengemudi ojek online bervariasi tergantung kategori dan tingkat aktivitas kerja.
- Protes dari pengemudi ojol menunjukkan ketidakpuasan terhadap besaran BHR yang diterima.
- Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk mencari solusi bagi kesejahteraan pengemudi ojol.
Pengemudi ojek online (ojol) mengeluhkan besaran Bonus Hari Raya (BHR) yang mereka terima, yang dianggap terlalu kecil. Beberapa pengemudi hanya mendapatkan BHR sebesar Rp 50.000, yang menurut Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, diberikan kepada pengemudi yang bekerja paruh waktu. Sementara itu, pengemudi yang bekerja penuh waktu bisa mendapatkan BHR yang lebih besar, seperti Rp 500.000 hingga Rp 1.600.000, tergantung pada platform dan kategori mereka.
Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) juga menyuarakan protes terkait BHR yang rendah, terutama bagi pengemudi yang pendapatannya selama setahun mencapai Rp 93 juta. Immanuel menegaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan akan terus berdiskusi dengan aplikator untuk mencari solusi yang lebih baik bagi pengemudi ojol, dan berharap mereka memahami bahwa besaran BHR tergantung pada kategori dan tingkat aktivitas kerja mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diprotes oleh pengemudi ojek online terkait Bonus Hari Raya?A
Pengemudi ojek online memprotes besaran Bonus Hari Raya yang dianggap terlalu kecil.Q
Berapa besaran BHR yang diterima oleh pengemudi paruh waktu?A
Pengemudi paruh waktu menerima BHR sebesar Rp 50 ribu.Q
Siapa yang memberikan penjelasan mengenai besaran BHR?A
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, memberikan penjelasan mengenai besaran BHR.Q
Apa yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan terkait protes ini?A
Kementerian Ketenagakerjaan akan berdiskusi dengan pihak aplikator untuk mencari solusi terbaik bagi pengemudi ojol.Q
Berapa besar BHR yang diberikan oleh Gojek untuk kategori tertinggi?A
Besar BHR yang diberikan oleh Gojek untuk kategori tertinggi adalah Rp 900.000 untuk roda dua.