Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- DeepStrike berhasil diuji dalam Proyek Convergence, menunjukkan kemajuan dalam teknologi peluncur otonom.
- Raytheon berkolaborasi dengan berbagai perusahaan untuk mengembangkan sistem senjata yang lebih canggih.
- Angkatan Darat AS masih dalam proses merumuskan rencana konkret untuk akuisisi peluncur otonom.
Raytheon baru saja memperkenalkan peluncur otonom baru bernama 'DeepStrike' yang berhasil diuji coba di acara Project Convergence Capstone 5 (PC-C5) milik Angkatan Darat AS. Dalam acara ini, DeepStrike berhasil ditembakkan tiga kali dengan tujuan yang berbeda. Peluncur ini dibangun di atas truk FMTV A2 dari Oshkosh Defense dan menggunakan teknologi otonomi dari Forterra. DeepStrike bekerja dengan sistem "pemimpin-pengikut," di mana kendaraan yang dikemudikan manusia memimpin, sementara peluncur otonom mengikuti di belakang.
Angkatan Darat AS sedang mengeksplorasi penggunaan sistem otonom dalam pertempuran, tetapi belum ada rencana konkret untuk memproduksi peluncur otonom secara massal. Mereka masih dalam proses merumuskan kebutuhan dan menguji teknologi baru ini. PC-C5 adalah eksperimen modernisasi utama Angkatan Darat yang melibatkan berbagai mitra untuk menguji dan mengintegrasikan teknologi canggih guna meningkatkan kemampuan di medan perang.