Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan tajam yang menyebabkan trading halt.
- Lo Kheng Hong memanfaatkan momen penurunan harga saham untuk berinvestasi.
- Bank Rakyat Indonesia membagikan dividen besar kepada pemegang saham.
Lo Kheng Hong, seorang investor terkenal, merasa terkejut ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 7% pada 18 Maret 2025, yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara atau trading halt. Ia menjelaskan bahwa penurunan harga saham disebabkan oleh keluarnya dana asing dari pasar modal, termasuk saham-saham blue chip yang juga mengalami penurunan tajam. Meskipun demikian, Lo tetap optimis dan memilih untuk membeli saham-saham berkinerja baik, dengan menarik dana dari reksadana, deposito, dan obligasi.
Lo Kheng Hong juga merupakan pemegang saham di Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRI. Ia memiliki 64.636.000 saham BBRI dan berpotensi menerima dividen yang cukup besar. Dengan harga pasar saham BBRI saat ini, total nilai saham yang dimiliki Lo mencapai sekitar Rp 239 miliar. Meskipun pasar saham sedang tidak stabil, Lo tetap berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada tanggal 18 Maret 2025?A
IHSG mengalami anjlok hingga 7% pada tanggal 18 Maret 2025.Q
Siapa Lo Kheng Hong dan apa yang dilakukannya saat IHSG anjlok?A
Lo Kheng Hong adalah seorang investor yang membeli saham saat IHSG anjlok dan terkejut dengan trading halt yang diterapkan.Q
Mengapa harga saham blue chip mengalami penurunan?A
Harga saham blue chip turun karena dana asing keluar dari pasar modal.Q
Apa keputusan yang diambil oleh Bank Rakyat Indonesia terkait dividen?A
Bank Rakyat Indonesia memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 51,74 triliun.Q
Berapa total dividen yang diperkirakan diterima oleh Lo Kheng Hong?A
Total dividen yang diperkirakan diterima oleh Lo Kheng Hong mencapai Rp 13,47 miliar sebelum pajak.