Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Thames Water menghadapi krisis keuangan dan mencari investor baru.
- Perusahaan memiliki masalah dalam pencatatan aset yang dapat mempengaruhi valuasi.
- Regulator Ofwat memberikan izin kenaikan tarif, tetapi tidak sebesar yang diminta oleh perusahaan.
Thames Water, perusahaan penyedia layanan air dan limbah di Inggris, sedang mencari investor baru setelah mendapatkan bantuan utang darurat sebesar £3 miliar. Namun, mereka menghadapi masalah karena tidak memiliki catatan yang akurat tentang jaringan pipa dan aset yang dimiliki, yang membuat calon pembeli ragu untuk berinvestasi. Sekitar sepertiga dari jaringan pipa mereka tidak terpetakan, sehingga sulit untuk menentukan nilai perusahaan dan berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk perbaikan.
Perusahaan ini memiliki utang sebesar £20 miliar dan telah meminta izin untuk menaikkan tarif layanan, tetapi regulator hanya mengizinkan kenaikan yang lebih kecil. Jika tidak ada bantuan dari pengadilan, Thames Water bisa saja bangkrut dan dinasionalisasi oleh pemerintah. Mereka berharap dapat menemukan pembeli dalam waktu dekat agar bisa memperbaiki kondisi keuangannya dan melanjutkan layanan kepada 16 juta pelanggan di London dan sekitarnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dicari oleh Thames Water saat ini?A
Thames Water sedang mencari investor baru yang bersedia menginvestasikan miliaran pound dalam modal darurat.Q
Mengapa Thames Water mengalami kesulitan dalam mencatat asetnya?A
Thames Water mengalami kesulitan dalam mencatat asetnya karena banyak jaringan pipa yang tidak terpetakan.Q
Apa yang terjadi jika Thames Water tidak mendapatkan dana darurat?A
Jika Thames Water tidak mendapatkan dana darurat, mereka akan menghadapi kemungkinan nasionalisasi.Q
Siapa yang menyetujui bailout utang sebesar £3 miliar untuk Thames Water?A
Bailout utang sebesar £3 miliar untuk Thames Water disetujui oleh Pengadilan Banding.Q
Apa yang menjadi penyebab utama masalah keuangan Thames Water menurut CEO-nya?A
CEO Thames Water, Chris Weston, menyebut tarif yang rendah sebagai penyebab utama masalah keuangan perusahaan.