Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Program JETP tetap berlanjut meskipun Amerika Serikat keluar dari inisiatif tersebut.
- Indonesia menargetkan dukungan finansial yang signifikan untuk transisi energi hingga tahun 2030.
- Dukungan internasional dan proyek-proyek yang direncanakan diharapkan dapat mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa program Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia akan tetap berjalan meskipun Amerika Serikat keluar dari inisiatif tersebut. Program ini bertujuan untuk membantu Indonesia melakukan transisi energi menuju emisi nol pada tahun 2060. Indonesia menargetkan mendapatkan dukungan finansial sebesar 31,89% dari dalam negeri dan 43% dari internasional pada tahun 2030.
Saat ini, JETP telah menerima dukungan pendanaan internasional sebesar US$ 1,1 miliar untuk 54 proyek, dengan beberapa proyek di antaranya mendapatkan hibah dan pinjaman. Negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG) juga telah mengamankan jaminan senilai US$ 1 miliar untuk mempercepat proyek-proyek energi bersih di Indonesia. Salah satu proyek yang diharapkan dapat beroperasi adalah program biotermal di Muara Labuh, Sumatera Barat, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2027.